Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gagal Jadi Mualaf

29 Mei 2015   15:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28 4823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namanya Fuad, sudah hampir 9 bulan saya pacaran dengannya. Orangnya lucu, kulit putih kebule-bulean, maklum dia indo campuran dari dua negara. Papanya orang Amerika dan mamanya asli orang padang. Rambutnya yang coklat muda, ikal gondrong sering diikat ekor kuda, hobinya main piano dan biola. Dan agamanya Islam.

Kepribadian Fuad sangat menarik perhatian saya. Dia Islam tapi nggak pernah sholat. Bulan puasa dia makan siang dengan cuek bersama teman-temannya yang non-Islam. Habis makan dia merokok seenaknya di tempat umum. Kadang saya suka geleng-geleng kepala melihat kelakuannya. Namun saya tidak pernah mempertanyakan kenapa dia begitu, kalau dia mau cerita pastinya dia akan cerita sendiri.

Tapi terlepas dari semua itu, dia orangnya baik sekali. Selama pacaran, saya belum pernah satu kali pun berantem sama dia. Pacar-pacar saya sebelumnya gampang sekali ngambek dan perlu dibaik-baikin dulu sampai akhirnya mereka bisa ceria lagi. Konon kebanyakan cowo memang gampang ngambek, katanya ya? Tapi Fuad? Belum sekalipun dia ngambek ke saya apalagi marah.

Misalnya ketika saya dandan terlalu lama waktu janjian makan siang di mall, saya terlambat sampai 1 jam, dia sama sekali tidak marah. Jangankan marah, bertanya alasan saya terlambat pun tidak. Dia langsung berdiri menyambut dengan senyum lebar dan memeluk saya sambil ngomong, "Akhirnya bidadariku datang juga. Pasti kamu kena macet ya? Kasian Yoyokuku cup... cup." Dia mencium pipi saya di keramaian dan mendudukkan saya di kursi.

Pacar saya ini orangnya sangat ekspresif selalu meledak-ledak. Apa yang ada di pikirannya langsung diomongin tanpa tedeng aling-aling. Apa yang sedang dirasa di hatinya, selalu tercermin dengan jelas di paras mukanya. Kejujurannya sangat menyenangkan membuat saya selalu betah berlama-lama bersamanya.

Suatu hari, Fuad mengajak saya makan malam di sebuah resto kecil di bilangan Kebayoran Baru. Tempatnya sederhana bahkan ada seorang pengamen yang bernyanyi hilir mudik dari meja ke meja.

Seorang waiter mengantarkan buku menu ke arah kami. Sambil melihat-lihat menu, Fuad berkata, "Kamu tau nggak Yo? Dari semua buku di dunia ini, buku terbaik buat saya adalah buku menu."

"Oh ya? Karena isinya makanan semua ya?" tanya saya mencoba menebak.

"Bukan! Karena dalam kata MENU, ada kata ME n U," katanya sambil mencoel pipi saya jahil banget.

"Hihihi... itu gombal yang paling kocak yang pernah saya dengar," sahut saya geli.

Belum sempat memesan makanan, tiba-tiba Si Pengamen sudah sampai di meja kami. Tanpa ba-bi-bu, dia langsung bernyanyi dengan suara lantang dengan kocokan gitar yang nggak match dengan nyanyiannya. Lagunya lagu dangdut yang berjudul 'Sakitnya tuh di sini'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun