Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ancelotti si Penakluk

30 April 2017   12:05 Diperbarui: 30 April 2017   12:12 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sepakbola, tidak banyak pelatih, yang mampu menjuarai kompetisi domestik, di beberapa (tiga atau lebih) negara berbeda, selama karir kepelatihannya. Kebanyakan orang, akan langsung mengaitkan prestasi ini, dengan sosok flamboyan Jose Mourinho (Portugal), yang saat ini melatih Manchester United.

Memang, sejauh ini, Mou sukses meraih gelar domestik di Portugal (bersama FC Porto), Inggris (Chelsea dan MU), Spanyol (Real Madrid), dan Inter Milan (Italia). Prestasinya juga mengkilap di level Eropa, berkat raihan gelar 1 Piala UEFA (kini Liga Europa, diraih saat melatih FC Porto), dan 2 Liga Champions (bersama Porto dan Inter).

Tapi, selain Mou, ada pelatih lain, yang mempunyai prestasi mirip, yakni Carlo Ancelotti (Italia). Pelatih yang identik, dengan ekspresi 'alis miring' nya ini, mampu meraih gelar domestik di Prancis (bersama PSG), Inggris (Chelsea), Spanyol (meraih Copa del Rey di Real Madrid), dan AC Milan (Italia). Prestasinya juga mengkilap di level Eropa, berkat raihan 3 gelar Liga Champions, dan 3 gelar Piala Super Eropa masing-masing bersama AC Milan (2), dan Real Madrid (1).

Pada Sabtu (29/4) lalu, 'wilayah taklukan' Ancelotti bertambah, berkat kesuksesan Bayern Munich menjuarai Bundesliga musim ini. Gelar liga Bayern ke 26, atau yang kelima secara beruntun ini diraih, setelah Bayern menang 6-0 atas Wolfsburg,dan RB Leipzig, bermain imbang 0-0 melawan Ingolstadt. Gol-gol dari Lewandowski (2), Mueller, Alaba, Robben, dan Kimmich, menandai pesta Bayern malam itu. Dengan 3 laga tersisa, nilai Bayern (73), takkan terkejar oleh Leipzig (63) yang duduk di posisi 2. Dengan demikian, Don Carlo menjadi pelatih pertama, yang mampu meraih trofi domestik di Italia, Prancis, Spanyol, Inggris, dan Jerman. Ia telah mewujudkan sesuatu, yang sebelumnya hanya bisa diwujudkan, di dalam game simulasi sepakbola, macam Football Manager atau Championship Manager.

Jika dilihat dari karirnya semasa bermain, Ancelotti termasuk sosok yang beruntung, dan sukses. Karena, ia adalah anggota skuad, pada masa keemasan AC Milan (akhir 1980an-awal 1990an), yang mampu meraih sejumlah gelar domestik, dan Eropa, di bawah arahan Arrigo Sacchi, dan Fabio Capello, dua pelatih genius asal Italia. Di timnas Italia, Ancelotti yang berposisi sebagai gelandang, tampil di Piala Eropa 1988 (menembus semifinal); dan Piala Dunia 1990 (juara 3).

Selain sukses sebagai pemain, Don Carlo juga sukses sebagai pelatih, dengan raihan prestasi yang Saya sebutkan di awal tulisan ini. Ia menjadi satu, dari sedikit sosok yang mampu berprestasi sama baiknya, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Secara taktik, pelatih berpembawaan kalem ini, sukses memadukan filosofi menyerang khas Sacchi, dan keteraturan seorang Capello. Saat melatih, ia mampu membangun kekompakan tim dengan baik, dengan gaya yang kebapakan. Meski tidak bertangan besi, seperti Sir Alex Ferguson, atau Louis Van Gaal, Carletto terbukti selalu mampu meraih prestasi, dan disegani pemainnya sendiri maupun pihak lawan.

Kelebihan lain, dari Ancelotti, adalah daya adaptasinya yang sangat baik. Ia mampu menyesuaikan diri, dengan budaya, dan gaya main tiap liga yang berbeda-beda. Kemampuan beradaptasinya ini, membuatnya menjadi sosok multilingual (menguasai banyak bahasa). Dengan modal inilah, komunikasi dapat terjalin dengan baik, masalah misinterpretasi strategi, karena perbedaan bahasa pun tidak terjadi.

Carlo Ancelotti, dengan segala prestasinya, menjadi contoh, betapa pentingnya kemampuan linguistik, dan aspek adaptasi, terutama bagi pemain, atau pelatih, yang ingin sukses berkarir di luar negeri. Karena, pemahaman taktik yang baik, tanpa disertai kemampuan berbahasa asing, dan adaptasi yang baik, hanyalah sebuah kesia-siaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun