Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembalinya Sang "Supersub"

20 Desember 2018   00:53 Diperbarui: 20 Desember 2018   06:58 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Express.co.uk

Setelah sempat bocor di dunia maya, akhirnya pada Rabu, (19/12) lalu, Manchester United (MU) mengkonfirmasi kembalinya Ole Gunnar Solskjaer ke Old Trafford. Legenda MU asal Norwegia ini kembali bukan sebagai pemain, tapi sebagai pelatih sementara menggantikan posisi Jose Mourinho yang baru saja diberhentikan dari jabatannya. Di MU, Solskjaer diproyeksikan bertugas hingga akhir musim ini.

Jika melihat kiprah Solskjaer sebagai pemain, kebanyakan orang akan menyematkan label "supersub" padanya. Ya, meski hanya menjadi spesialis cadangan, Solskjaer terbukti mampu memberikan kontribusi positif buat MU selama masa baktinya pada tahun 1996 sampai pensiun tahun 2007.

Salah satu momen paling diingat oleh Manchunian "jaman old" adalah golnya di menit akhir pertandingan final Liga Champions musim 1998/1999. Gol ini menandai kampanye "treble winner" Setan Merah di era Sir Alex Ferguson. Momen ini juga mengukuhkan statusnya sebagai seorang "supersub" terbaik di eranya.

Tapi, kali ini "The Baby-faced Assassin" kembali ke Old Trafford dengan peran sebagai "pelatih pengganti", dengan situasi yang jauh berbeda dengan semasa ia masih bermain dulu. Karena, sejak ditinggal pensiun Sir Alex Ferguson tahun 2013 silam, MU akrab dengan inkonsistensi performa.

Situasi ini diperparah dengan pola pikir manajemen klub dan suporter yang tidak sabaran. Meski mampu mendatangkan pemain mahal macam Paul Pogba dan Romelu Lukaku, mereka masih belum mampu mendekati, apalagi menyamai level konsistensi performa di era Sir Alex Ferguson dulu. Apa boleh buat, era sukses Fergie memang terlalu manis untuk dilupakan MU dan Manchunian.

Solskjaer sendiri dipilih sebagai pelatih sementara MU, karena ia merupakan salah satu anak didik Fergie, baik sebagai pemain, maupun saat memasuki dunia kepelatihan. Seperti diketahui, Solskjaer sempat menjadi pelatih tim junior MU pada tahun 2008-2011. Jadi, ia tentu paham betul soal seluk beluk klub, dan bagaimana cara menghidupkan semangat tim, sekaligus menularkan sentuhan "supersub"-nya ke pinggir lapangan.
Tak heran, secercah harapan pun muncul. 

Tapi, pada saat bersamaan, keraguan atas kapabilitas Solskjaer sebagai pelatih MU juga mengemuka. Karena, Meski cukup sukses bersama Molde (Norwegia), eks pemain timnas Norwegia ini sempat tak sukses di Inggris saat melatih Cardiff City tahun 2014 silam.

Kala itu, Cardiff yang berstatus tim promosi harus finis di posisi terbawah Liga Inggris, dan terdegradasi. Kebetulan, Solskjaer kala itu juga datang sebagai pelatih pengganti di pertengahan musim, persis seperti yang ia alami sekarang.

Tak heran, kedatangan kembali Solskjaer ke Old Trafford memunculkan dua warna berbeda: optimisme, karena rekam jejak suksesnya sebagai pemain, dan pesimisme, karena ia pernah gagal total di Inggris saat menjadi pelatih. Tapi, terlepas dari dua warna tersebut, tugas berat sudah menantinya.

Karena, ia dituntut untuk dapat segera memperbaiki performa tim di lapangan, dan mampu membuat suasana ruang ganti pemain menjadi kondusif dalam waktu singkat. Tentunya, ini akan menjadi satu tantangan tersendiri buatnya. 

Andai bisa memperbaiki situasi, dan minimal membawa MU finis di posisi empat besar, seharusnya Solskjaer layak untuk dipermanenkan. Karena, ia mampu menyulap tim yang sedang babak belur menjadi bagus dalam sekejap. Tapi, andai gagal, kegagalan ini sebenarnya tetap bisa dimaklumi. Karena pelatih sekaliber Louis Van Gaal dan Jose Mourinho saja begitu kesulitan di MU.

Menarik ditunggu, bagaimana perjalanan kiprah kedua "Sang Supersub" di Old Trafford.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun