Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Balada Carlton Cole di Persib

5 Agustus 2017   02:48 Diperbarui: 5 Agustus 2017   10:26 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernah bermain di Liga Inggris (EPL), salah satu liga sepak bola terbaik dunia saat ini, bersama Chelsea dan West Ham United,  plus mempunyai 7 caps bersama timnas Inggris. Itulah gambaran CV singkat karir sepak bola Carlton Cole, penyerang asal Inggris. CV ini jelas sangat mentereng, untuk ukuran klub sepak bola di Indonesia. Tak heran, Persib lalu berani mengontraknya, dengan bayaran gaji Rp 5 miliar per tahun, pada akhir Maret 2017 silam. Kedatangannya ke Persib, disambut meriah bak bintang besar, dan diberitakan media lokal maupun asing, meski tak segempar saat Michael Essien, (eks bintang Chelsea dan timnas Ghana) didatangkan Persib beberapa hari sebelumnya.

Dengan CV mentereng dan gaji mahalnya, wajar jika Persib menaruh harapan besar pada Cole. Harapan ini direspon Cole, dengan rasa optimis. Bahkan, pemain berpostur tinggi besar, yang identik dengan nomor punggung 12 ini, berjanji akan mencetak setidaknya 20 gol bersama Persib. Sebuah optimisme yang melambungkan kepercayaan diri Persib, jelang bergulirnya Liga 1.

Tapi, agaknya Persib lupa, meski alumnus EPL, dan timnas Inggris, Cole memiliki catatan kebugaran yang buruk di dua klub terakhirnya, yakni Glasgow Celtic (Skotlandia, musim 2015-2016), dan Sacramento Republic (Amerika Serikat, 2016). Di dua klub ini, Cole total hanya tampil 9 kali, tanpa pernah bermain penuh, dan hanya mencetak 1 gol, akibat sering terkena cedera lutut. Boleh dibilang, saat merekrut Cole, Persib ibarat sedang membeli mobil yang mesinnya bermasalah dengan harga mahal, hanya karena merk mobil itu punya nama besar. Sebuah perjudian yang sangat berani.

Benar saja, harapan tinggal harapan. Alih-alih bersinar, dan mencetak banyak gol, Cole justru hanya menjadi pemain pesakitan di Persib, yang performanya juga sedang jeblok secara tim di Liga 1 musim 2017. Jangankan mencetak gol, Cole bahkan tak pernah tampil selama 90 menit penuh. Kondisi kebugarannya terbukti masih bermasalah. Ditambah lagi, ia berseteru dengan Umuh Muchtar, manajer Persib. 

Saat tampil pun, ia jarang menyentuh bola. Mirisnya, ia hanya tampil 5 kali, dari total 17 laga yang dimainkan Persib selama putaran pertama Liga 1, dengan total menit bermain hanya 267 menit plus mendapat 1 kartu kuning. Akibatnya, pada Jumat (4/8) lalu, Persib memutus kontraknya lebih cepat, sesuai klausul yang tertera dalam kontrak Cole jika performanya jeblok.

Karir Cole di Persib memang berakhir tidak mengenakkan. Catatan performanya juga sangat kontras dengan harga kontraknya yang mahal. Mungkin, kelak transfer Cole ke Persib ini, hanya akan diingat publik, sebagai sebuah "public relation strategy", yang pada awalnya sukses menarik perhatian khalayak, tapi pada prosesnya berubah, dan berakhir menjadi sebuah lelucon kegagalan bernilai Rp 5 miliar, akibat performa jeblok Cole selama membela Persib. 

Pada saat yang sama, kasus transfer mahal tapi gagal ini memberi pelajaran; catatan prestasi masa lalu seseorang, adalah sebuah nilai tambah yang penting. Tapi, jangan sampai kelebihan itu membuat kita terlena, dan mengabaikan kondisi terkini yang sebenarnya. Karena, kita saat ini hidup di masa kini, bukan masa lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun