Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

5 Sikap Warga Negara yang Baik Saat Pandemi Covid-19

19 Maret 2020   15:34 Diperbarui: 21 Mei 2021   16:28 65123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo. Foto: KOMPAS.com/Antara

Pandemi virus korona atau Covid-19 membuat banyak hal berubah, terumasuk rutinitas. Tetapi tahukah Anda, ini saatnya bagi kita untuk menunjukkan sikap nasionalisme dengan menjadi warga negara yang baik.

Dalam situasi normal, kita sering disuguhi narasi kampanye dengan  mengaitkan jiwa kepahlawanan dan cinta tanah air. Taat membayar pajak dan membuang sampah pada tempatnya hanya sedikit contoh dari hal-hal yang dikaitkan dengan nilai-nilai kebaikan, bahkan heroisme, sebagai warga negara.

Nah, di tengah pandemi virus korona atau Covid-19, kita pun dapat melakukan hal-hal demikian itu. Sedikitnya ada lima hal yang dapat dilakukan untuk membantu pemerintah yang tengah berjuang, bahu-membahu, membasmi dan mengatasi sebaran virus berbahaya. Lima hal yang dapat dilakukan adalah :

Patuhi arahan pemerintah

Percayalah, tidak ada pemimpin yang ingin menjerumuskan rakyatnya. Di tengah kondisi saat ini, kita harus mematuhi arahan para pemimpin, pemangku kebijakan, agar penanganan dan upaya-upaya untuk menanggulangi pandemi dapat berjalan dengan baik.

Contohnya imbauan untuk berada di rumah (stay at home) dan bekerja dari rumah (work from home). Jika memang tidak ada hal yang mendesak, mengapa harus memaksa diri keluar rumah. Semakin sering kita keluar rumah, semakin besar kemungkinan bertemu dengan orang lain. 

Jika pun kita tidak tertular, kemungkinan kita yang justru menularkan. Mungkin tubuh kita yang sehat tidak mempan oleh virus korona, tidak merasa terkena karena tidak memiliki penyakit bawaan (komorbid),  tetapi dapat menjadi pembawa atau perantara (carrier) virus tersebut.

Singkirkan dulu kepentingan, preferensi, politik yang lama bersemayan di hati dan pikiran. Jangan lihat bendera politik pemimpinnya. Ada saatnya kita berbeda pendapat, berbeda pilihan politik dengan para pemimpin kita. Namun tidak untuk saat ini.

Tidak panic buying

Untuk apa kita membeli barang-barang atau kebutuhan pokok yang belum kita perlukan. Sikap waspada, antisipatif itu perlu. Tetapi ingat, kita mestinya memiliki empati, kepedulian dan tenggang rasa kepada warga bangsa lainnya.

Jika karena kita memiliki uang untuk memborong lantas menghabiskan persediaan yang ada, sementara tetangga kita kelaparan, terjangkit penyakit, apakah kita akan merasa nyaman? Tetangga kita adalah benteng pertahanan terdekat sebelum rumah kita. Jika benteng terdekat sudah runtuh, apakah rumah kita masih aman?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun