Mohon tunggu...
Yohanes Djanur
Yohanes Djanur Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Penulis Lepas. Menyukai sastra dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentahbisan Uskup Ruteng, Corona dan Iman yang Menyelamatkan

20 Maret 2020   10:52 Diperbarui: 20 Maret 2020   11:20 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Pr, Foto: Florespos.co.id

Tulisan ini saya buat sebagai reaksi terhadap berbagai sorotan media masa maupun media sosial terkait acara pentahbisan Uskup Ruteng kamis 19 Maret 2020 sebagai bentuk penyelewengan dan ketidakpekaan panitia dalam menindaklanjuti himbauan dari pemerintah untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah maupun aktifitas keagamaan yang melibatkan banyak umat.

Di tengah hiruk-pikuk dan keadaan darurat negara di tengah wabah corona seperti sekarang ini, tentu berbagai kehawatiranpun timbul dan menggerogoti ruang pikir kita akan situasi dan kondisi serta resiko, jika ke depannya wabah corona ini tidak tertangani secara cepat dan efektif.

Dalam darurat wabah penyakit seperti ini, tentu acara penyelenggaraan  penthabisan uskup Ruteng merupakan sebuah ujian sekaligus berkat iman bagi umat keuskupan Ruteng.

Pertanyaanpun muncul, jika korona ini merupakan suatu ujian sekaligus berkat bagi iman kristiani, bagaimanakah tanggapan kita di tengah situasi kehawatiran dan ketakutan seperti sekarang ini?

Saya secara pribadi mencoba menghantar kita pada sebuah permenungan iman akan keberadaan wabah korona ini sebagai sebuah realitas dan  wabah alam, yang di suatu waktu akan timbul dan menjalar ke berbagai belahan dunia manapun, tanpa kita kehendaki.

Gejala alam merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah dan tak bisa ditunda keberadaannya. Begitupun corona, kehadiran dan dampaknya tak bisa diprediksi.

Menanggapi dan menghadapi realitas dan gejala alam seperti ini, setiap kita harus memiliki penghayatan iman yang teguh akan realitas keberadaan alam dan manusia, yang terkadang ekostensinya tidak berjalan sesuai apa yang dikehendaki, salah satunya wabah corona yang merebak di berbagai belahan dunia saat ini.

Saya yakin dengan keberimanan yang teguh inilah,masyarakat terlebih khusus umat keuskupan Ruteng mampu menanggapi realitas dan wabah alam ini pada persekutuan iman yang menyelamatkan.

Terkait pula dengan himbauan pemerintah akan dilarangnya kegiatan-kegiatan keagamaan merupakan hal yang perlu diapresisasi, namun, tak tepat pula jika dalam kurung waktu yang sangat singkat,pemerintah pusat mengeluarkan intruksi untuk menunda penyelenggaraan acara pentabhisan uskup Ruteng. 

Perlu menjadi pertimbangan bersama bahwa persiapan acara penthabisan ini menurut informasi dari dari pihak pemda Manggarai dalam sesi wawancara di sebuah stasiun televisi mengatakan bahwa acara ini sudah diperispkan kurang lebih setahun dan pemerintah daerah sudah menjalani protokol kesehatan yaitu, menyempotkan gas invektan di sekitar maupun di dalam gedung gereja serta memberi cairan antiseptik dan pengukuran suhu tubuh oleh petugas kepada seluruh Imam dan umat yang hadir. Selain itu, pihak pemda dan panitia juga membatasi jumlah umat yang hadir, yang dari awalnya ditetapkan 7000  umat menjadi 1500 umat. 

Maka dari itu, segala bentuk reaksi dan komentar dari masyarakat terkait penyelenggaraan acara penthabisan uskup Ruteng Kamis 19 Maret 2020 merupakan hal yang wajar. Namun, mengingat acara ini telah dipersiapkan sejak lama oleh panitia dan instruksi pemerintah yang keluar dalam waktu yang begitu singkat, maka acara penthabisan ini merupakan sesuatu yang normal dan tidak bemkasud melangkai himbauan pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun