Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mudik, Selamat di Jalan dan Tiba di Tujuan: Sudah Siap?

7 Juni 2017   14:38 Diperbarui: 7 Juni 2017   14:45 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang mahasiswa yang hidup di rantauan, melakoni ritual mudik ketika hari raya keagamaan tiba sudah menjadi sebuah tradisi dan keharusan. Hal ini dikarenakan berkumpul dengan keluarga menjadi momen sakral yang tak boleh dilewatkan. Jadi, memperoleh jatah mudik setahun sekali sudah merupakan berkah tersendiri. Apalagi kalau ongkos mudiknya dengan menggunakan uang pribadi hasil jerih payah “ngamen” sana sini. Rasanya sungguh berbeda karena kita tidak perlu lagi merepotkan kedua orang tua.

Seperti tahun ini, pada lebaran Hari Raya Idul Fitri nanti yang jatuh pada tangal 25 Juni 2017 saya berencana mudik ke tanah kelahiran Manado – Sulawesi Utara. Bila dihitung-hitung total kepulangan saya sudah 5 kali selama 5 tahun belakangan ini. Hal ini berarti 5 tahun sudah saya jauh dari keluarga dan berada di tanah rantau demi mengejar impian menyelesaikan studi dan memperoleh gelar di bidang akademik. Selama 5 tahun pula saya berupaya memanajemen diri dan berkesempatan untuk belajar banyak hal.

Jarak yang membentang antara domisili saat ini yaitu Pulau Jawa dan tanah kelahiran Pulau Sulawesi terbilang cukup jauh. Mau tidak mau saya harus menempuh jalur udara dengan menggunakan moda transportasi pesawat terbang. Waktu tempuh Jakarta – Manado kurang lebih sekitar 3 jam 15 menit (langsung, tanpa transit).

Tapi, sesungguhnya ada “kegalauan” yang kerap menyapa terutama bagi para mahasiswa rantauan ketika hari untuk mudik tiba. Hal tersebut tiada lain tiada bukan ialah: HARGA TIKET PESAWAT! Ya, menjelang lebaran yang notabene merupakan hari liburan dimana permintaan tinggi (peak season) pastinya membuat harga tiket pesawat melonjak tinggi. Guna mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat yang cukup menguras kantong mahasiswa, maka kita pun dituntut untuk pintar-pintar mensiasatinya dengan strategi jitu ala mahasiswa: Berburu tiket promo!

Berdasar pengalaman, minimal tiket pesawat harga murah dapat diperoleh dari maskapai low cost alias berbiaya rendah dengan kisaran harga kurang dari sejuta. Ya, hal tersebut tak menjadi masalah selama tiket pesawat sudah ada di genggaman yang artinya peluang untuk pulang ke rumah sudah di depan mata. Mengingat Indonesia sendiri memang masuk dalam daftar 10 Negara dengan harga tiket pesawat termurah.

Data survei Aviation Price Index dari Kiwi.com melansir bahwa harga tiket penerbangan Indonesia berada di peringkat kelima dengan harga US$ 6,84 atau senilai Rp 88.708 per 100 km. Harga tiket pesawat Indonesia ini jauh lebih murah dibandingkan Swedia, Filipina, Aljazair, Afrika Selatan dan Azerbaijan. Kendati demikian, tiket pesawat Indonesia memang terbilang masih lebih mahal bila dibandingkan dengan Portugal, Rusia, Malaysia dan India.

dok: databoks.katadata.co.id
dok: databoks.katadata.co.id
Selain harga tiket pesawat, memilih jenis maskapai penerbangan juga terkadang masuk dalam perhitungan. Bagi seorang mahasiswa dengan isi kantong pas-pasan, pilihan sebenarnya hanya terletak pada dua hal yaitu: kenyamanan atau keikhlasan? Hehe. Memilih maskapai berupa pesawat murah tentunya memerlukan kerelaan mendalam untuk bersedia tidak memperoleh fasilitas selama perjalanan. Sehingga tidur sepanjang perjalanan kerap menjadi alternatif pilihan, hehe.

Berdasarkan data di tahun 2016, Indonesia merupakan “gudang”-nya pesawat murah (LCC) di ASEAN. Lion Air merupakan maskapai dari Indonesia yang memiliki armada terbanyak, yakni 110 armada untuk semua grup. Selain itu ada maskapai Wings Air sebanyak 48 armada. Jumlah pesawat LCC yang dimiliki Indonesia jauh lebih unggul daripada Malaysia, Filipina dan Thailand. Tapi, ternyata persaingan antar maskapai tidak hanya dalam jumlah pesawat, melainkan juga dalam hal pemesanan pesawat baru. Untuk meningkatkan pelayanan serta peremajaan armadanya, Lion Air bahkan telah melakukan pemesanan 507 pesawat. Wow!

dok: databoks.katadata.co.id
dok: databoks.katadata.co.id
Hal ini tak terlepas dari fenomena pemberlakuan komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) semenjak 2015 silam yang serta merta membuat bisnis transportasi udara di kawasan Asia Tenggara tetap prospektif. Para maskapai penerbangan regional seolah berlomba agar dapat memenangkan pasar di ASEAN. Dan hebatnya lagi bahwa persaingan paling ketat antar maskapai di kawasan Asia Tenggara terjadi pada penerbangan bertarif murah (LCC).

Berkenaan dengan hal tersebut seiring pertambahan moda transportasi udara, ternyata juga diiringi dengan peningkatan jumlah penumpang pesawat baik domestik dan internasional. Semisal pada periode Januari-Desember 2016 silam, berdasarkan data diperoleh hasil bahwa jumlah penumpang domestik meningkat 10 persen menjadi 80,4 juta orang dan jumlah penumpang internasional naik 8 persen menjadi 14,8 juta orang dibanding tahun sebelumnya.

dok: databoks.katadata.co.id
dok: databoks.katadata.co.id
Terlepas dari semua pertimbangan dalam memilih jenis maskapai maupun harga tiket pesawat, hal yang sebenarnya paling penting ialah mempersiapkan diri untuk mudik dengan pilihan moda transportasi pesawat terbang yang aman dan nyaman. Kabar baiknya – khususnya bagi para mahasiswa seantero tanah air – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mencanangkan “Mudik Gratis” BUMN dan Mitra kerja/swasta diantaranya berdasarkan jumlah armada mudik tersedia 500 tiket pesawat. Sayangnya, lokasi pemberangkatan dan jadwal keberangkatannya masih tentatif. Tapi, setidaknya mendengar kata GRATIS sudah merupakan angin segar. Setuju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun