Mohon tunggu...
Yasintus Ariman
Yasintus Ariman Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu ingin berbagi

Aktif di dua Blog Pribadi: gurukatolik.my.id dan recehan.my.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesta "Sambut Baru" di Desa Rana Mbata

18 Juni 2019   11:19 Diperbarui: 18 Juni 2019   11:38 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pesta umumnya dimengerti sebagai sebuah perayaan kegembiraan yang dihadiri oleh banyak orang. Karena itu untuk menyelenggarakan sebuah pesta dibutuhkan persiapan yang memadai, dalam hal ini anggaran atau biaya yang cukup.  Dengan demikian bisa dibilang bahwa orang yang menyelenggarakan pesta adalah orang yang tergolong mampu atau kelompok yang berada.

Namun tidaklah demikian yang terjadi pada masyarakat di Desa Rana Mbata Kabupaten Manggarai Timur, provinsi NTT. Bagi masyarakat desa Rana Mbata, pesta merupakan kebiasaan yang sudah seharusnya dilakukan apa pun bentuk dan keadaannya. 

Selain mengadakan pesta sekolah, pesta perkawinan, pesta adat kematian (kenduri), ada fenomena yang tergolong baru yakni pesta sambut baru. Setelah mencapai usia tertentu dan sudah dipersiapkan secara matang, seorang anak boleh menerima Sakramen Ekaristi. Untuk hal ini biasanya disebut Sambut Baru. Artinya, dalam upacara religius Sakramen Ekaristi seorang anak pertama kali menerima Hostia dan anggur. 

Hostia (Latin: kurban) dan anggur yang menjadi simbol tubuh dan darah tanda pengorbanan dan kehadiran Yesus Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup bagi pemeluk agama Katolik. 

Bagi saya pesta sambut baru di desa Rana Mbata tergolong baru karena pada masa saya dahulu tidak ada acara pesta syukuran besar-besaran setelah perayaan penerimaan Sakramen Ekaristi di Gereja. Kalau pun ada, biasanya sangat sederhana yakni semua anak-anak beserta orangtua penerima sakramen dikumpulkan di Aula Paroki dan menikmati makan minum ringan. Setelahnya kembali ke rumah masing-masing dan tidak ada acara lanjutan. 

Namun, sekarang ini di kampung Mbata semua orangtua mengadakan pesta untuk anaknya yang sambut baru. Pesta sambut baru biasanya dilaksanakan pada bulan September atau bulan Oktober, semuanya tergantung kesepakatan pastor bersama dewan pastoral paroki. Jika pembaca berkesempatan bertualang ke kampung Mbata pada bulan yang disebutkan maka akan menjumpai keunikan pesta sambut baru di kampung tersebut.

Keunikannya adalah semua keluarga peserta sambut baru akan mengadakan pesta di rumah masing-masing. Alunan musik menggema memenuhi setiap sudut kampung. Semuanya berlomba-lomba menunjukkan volume musik yang keras. Hampir tidak ada keluhan karena semua warga berdendang ria menikmati suasana yang berlangsung hingga tengah malam.

Jika ada seratus orang anak yang sambut baru berarti ada seratus tempat pesta dengan dentuman musiknya masing-masing. Para tamu undangan pun dengan penuh semangat menghadiri semua pesta yang ada, membawa kado dengan nominal rupiah yang bervariasi, mulai dari sepuluh ribu hingga seratus ribu rupiah, tergantung kesanggupan masing-masing. 

Fenomena pesta sambut baru tentu bukanlah hal yang baru untuk daratan Flores pada umumnya.  Seiring berjalannya waktu, kampung Mbata juga ikut terpengaruh oleh arus kebiasaan masyarakat Flores pada umumnya, yakni mengadakan pesta setelah perayaan sambut baru di Gereja. 

Bagi saya ada plus minus dari kebiasaan pesta sambut baru ini di kampung Mbata. Sisi positifnya adalah keakraban dalam persaudaraan atas dasar iman yang satu dan sama akan terus terbina. 

Namun sisi negatifnya tentu ditilik dari segi ekonomi. Banyak yang memaksakan diri menyelenggarakan pesta padahal tidak memiliki stok finansial yang memadai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun