Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ikan Bilih di Lidah Orang NTT

8 Desember 2016   11:24 Diperbarui: 8 Desember 2016   11:39 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan Bilih dari Danau Singkarak Sumatera Barat (Foto : Istimewa)

Setahu saya ikan Bilih adalah ikan endemik yang ada di danau Singkarak Tanah Datar-Sumatera Barat. Beberapa bulan sekali kami selalu mendapat oleh-oleh dari Ibu Mertua yang tinggal di Jorong Gantiang. Letaknya tak jauh dari danau Singkarak, sekitar 3 Km. Ikannya sudah setengah matang. Tinggal diolah dalam aneka sajian, seturut selera cita rasa.

Tapi di rumah, saya selalu meminta orang rumah memasaknya campur tempe atau tahu goreng, dijadiin balado. Tanpa diolah saja rasa ikannya sudah gurih. Apalagi dipoles dengan olahan aneka bumbu. Ikan Bilih dan aneka bumbu khas Minang, menohok-nohok selera makan.

Belum lagi sambal ijo ikan Bilih. Entahlah kalau di Jakarta minyak yang ada di sambal ijo Bilih itu minyak Bimoli dan kawan sejawatnya, tapi di kampung asal ibunya anak-anak, sambal ijo Bilih itu minyaknya dari asli minyak kelapa bikinan industri rumahan. Gila, gurihnya. Pedasnya; plus aroma minyak kelapa, seakan kompromi memandu cita rasa yang luar biasa nikmat.

Saya yang anak pesisir dan saban hari makan ikan sewaktu di kampung. Bisa menambah makan sampai tiga kali, hanya karena provokasi gurihnya makhluk endemik dari danau Singkarak bernama Bilih.

Selain itu, ikan Bilih pun bisa diolah menjadi beberapa sajian. Yang pernah saya cicipi adalah gule sayur daun singkong dicampur ikan Bilih. Bukan cuma Bilihnya, tapi santan dalam gulai daun singkong yang justru memperkaya khazana cita rasa ikan Bilih.

Ada lagi, anda pun sesekali mencoba pepes ikan Bilih. Yang paling saya sukai adalah aroma daun kunyit, kelapa parut, pun aroma bawang dan tentu rasa Bilih-nya. Pepes ikan yang paling saya sukai adalah yang ada di pasar Simpang Tanjuang; Barulak-Batipuah-Tanah Datar. Letaknya sekitar 2 Km dari danau Singkarak. Bukan cuma Bilih dan berupa-rupa bumbu, tapi bungkusan dari daun pisang yang agak gosong, pun membuat aroma pepes Bilih makin seksi.

Jangan bilang pernah bertandang ke Ranah Minang kalau tak menyisir dan mengecap satu per satu kuliner khas di negeri yang kaya cita rasa itu. Jangan pula mengulang-ulang masakan Padang yang mainstream seperti yang ada di berjubel rumah makan Padang.

Sesekali cobalah seperti pepes Bilih, rendang bebek, dan segunung keunikan-keunikan kuliner tradisional asal tanah Minang lainnya yang belum dijamah. Bagi mereka orang Minang itu biasa. Tapi bagi kita pemburu cita rasa dari luar? Mari mencobanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun