Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Saat Lazy Parenting Menjadi Pilihan

1 Agustus 2015   10:56 Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:46 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah anda berada dalam situasi seperti ini :

1. Menunggu janji di ruang tunggu dokter, anda membawa buah hati, 10 menit, setengah jam menunggu tak ada tanda giliran anda akan tiba segera, buah hati yang tadinya duduk anteng disebelah anda  mulai terlihat bosan dan gelisah. Dia memilih tak duduk di kursinya dan mulai berjalan kesana kemari, dan malah diselingi berlari kecil sembari menyanyi semua lagu yang dia tahu. Pasien lain yang kebetulan sama sama menunggu giliran dengan anda, mulai terlihat terganggu, dan anda sebagai ibu juga merasa tak enak hati, kemudian " Nak,  ayo duduk sini " anda memanggil si buah hati.

" Jangan lari lari, gak boleh berisik, menganggu, ayo duduk sini sambil maenan tablet, ada games baru loh" bujuk anda yang segera disambut si buah hati dengan senyum ceria, tanpa menunggu lama, diapun menurut dan tenggelam didunia "games dan gadget" -nya, terlihat tak perduli lagi dengan keadaan sekitar,  an hasilnya andapun rileks karena anak anteng.

2. Saat acara ngumpul arisan ibu ibu, banyak para ibu yang juga membekali gadget untuk anak mereka agar mereka diam bermain didunianya sendiri dengan ipod,ipad,tablets,henpon pintar, yang sudah dilengkapi dengan berbagai games. Ibupun santai tanpa harus merasa kawatir anak menganggu kegiatan arisan mereka. Mudah bukan.

....ini disiplin ala lazy parenting..........katanya. Dimana Anda tak perlu repot-repot mendisiplinkan anak dengan memberi ceramah ala panjang kali lebar untuk membuat mereka diam dan menurut, berikan saja gadget yang telah diinstal dengan berbagai jenis games, beres sudah semua masalah. Dan anda tak perlu lagi kawatir anak akan berisik dan menganggu. FREE! tak usah susah susah, cari gampangnya ajah.

Tak ada yang salah,

Terkadang sebagai orang tua, kita memang "dipaksa" untuk memilih lazy parenting, biasanya sih, dipaksa karena tuntutan keadaan. Tak ingin berdebat dan ribut dengan anak ditempat yang tak semestinya, misalnya.

Apapun istilahnnya memberikan Gadget untuk anak, kayaknya tidak menjadi masalah asalkan kita sebagai orang tua memberikan batasan kepada mereka saat menggunakannya.

Sebagai seorang ibu saya juga sering memanfaatkan lazy parenting, memberikan anak gadgets  sebagai alat. Alat bernama gadget yang  sudah menjadi budaya dimana-mana, walaupun begitu  tugas saya sebagai ibu untuk mengajarkan anak ada batasan menggunakan alat sesuai kebutuhannya sehingga mereka bisa fokus pada satu hal dan tidak membiarkan pikiran mereka terpengaruh dengan berbagai program yang ada pada gadget mereka setiap waktu,dengan kata lain jangan sampai anak ketagihan maen games di gadget mereka itu.

Teknologi memang sudah menjadi bagian dari kehidupan anak sehari hari baik disekolah maupun dirumah,dan sebagai orang tua tugas kita mengontrol tehnologi ini, caranya dengan membatasi penggunaannya atau kadang menemani anak saat mereka bermain dengan gadgetnya, kadang gadget yang terkoneksi dengan internet membuat saya kawatir mereka bisa melihat konten yang tidak sesuai dengan usia mereka, atau begini saja :  well  My kids have been glued to their gadgets for too long, its time to turn off the power, they all need fresh air.

Dan, Lazy parenting katanya? gak juga...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun