Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Janji Palsu Amin Rais

30 Agustus 2015   15:59 Diperbarui: 30 Agustus 2015   16:37 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Amin Rais, oh Amin Rais, tidak ada habisnya membincangkan sosok politisi sekaligus pendiri Partai Amanah Nasional.Dari segi penamaan, Partai Amanat Nasional jika di artikan dengan bahasa Nusantara (Indonesia), akan berbunyi “Partai Amin Nasional” karana “Amin (Arab)” itu artinya “orang yang dapat dipercaya, alias Amanah”. Dengan nama itu, mestinya Amin Rais benar-benar sosok yang amanah (dipercaya ucapan dan prilakuknya) sebagai seorang tokoh Muhammadiyah dan juga pendiri Partai Amanat Nasional. Jika tidak, “Istilah amanah hanyalah tinggalah sejarah”.

 Semua tahu, bahkan anak kecil-pun tahu bahwa Amin Rais dan PAN itu adalah mendukung pendukung Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden pada Pilpres 2014.  Meminjam istilah “Jokowi dengan modal plonga-plongo” ternyata mampu menyaingi Amin Rais yang sudah malang melintang dalam dunia politik dan organisasi Muhammadiyah.

Setiap ejekan terhadap yang di arahakan terhadap Jokowi, selalu tidak digubris. Kebetulan Jokowi itu orangnya sabar, dan tidak mudah marah, juga tidak gampang terpengaruh oleh ejekan-ejekan lawan-lawan politiknya. Jokowi ing menunjukkan sosok politis sejati yang dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah “menang tanpo ngasurake” yang artinya “menang tanpa harus menjatuhkan musuhnya”.

Dalam percaturan politik nasional, seringkali calon presiden yang di dukung oleh Amin Rais itu selalu gagal menang. Ini menjadi catatan penting bagi para calon presiden di masa mendatang. Makin di dukung, makin tidak mendapat kepercayaan masyarakat.

Politik Amin Rais itu lebay, lihat saja, saking ngebetnya agar Probowo menjadi Presiden, Amin Rais mengumbar permusuhan anatara pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo dengan istilah “Perang Badar”. Bahkan, saking kebablasan, sampai-sampai Amin Rais menyamakan Prabowo seperti Presiden Sukarno, sang proklamator sejati dengan segudang prestasi.  

Padahal, semua tahu, dan masih segar dalam ingatan, bahkan catatan para wartawan masih jelas bagaimana sosok Amin Raias pada 1998 ingin sekali menyeret Jenderal Prabowo ke Mahkamah Militer untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya, yaitu  atas penculikan aktivis pada 1998. Amin Rais terlihat kasar, marah dan dendam terhadap Prabowo. Seolah-olah tidak ada ampun dan maaf atas perbuatan Prabowo itu.

Ketika Prabowo berhadap-hadapan dengan orang desa yang bernama Jokowi, yang kebetulan dari Solo. Amin Rais menunjukkan dukungan terhadap Prabowo, dengan cara menjelekkan Jokowi. Sampai-sampai Amin Rais berjanji kepada rakyat Indonesia, jika benar dan terbukti bahwa dirinya menyatakan menyeret Prabowo ke Mahkamah Militer, maka Amin Rais akan  “jalan kaki dari Yokyakarta ke Jakarta”. Setelah data ditemukan, ternyata Amin Rais benar membuat sebuah pernyataan seputar keterlibatan Probowo dalam penculikan. Eeee, ternyata Amin Rais tidak memenuhi janjinya berjalanan dari Jokja ke Jakarta. Lagi-lagi, Amin Rois mengumbar Janji Palsu.

Demi cintanya kepada Prabowo, sekaligus menyakinkan kepada public dan Rakyat Indonesia bahwa Amin Rais benar-benar mendukung dengan sepunuh jiwa. Lagi-lagi Amin Rais hanya mengumbar janji palsu. Padahal, nama Amin Rais berarti “orang yang dapat dipercaya sebagai seorang pemimpin”.

Kalau sudah cinta, semua menjadi indah, begitu juga benci, semua menjadi salah. Amin Rais itu cinta banget dengan Prabowo, padahal dulu sangat membencinya. Ketika kebesaran namanya kalah populer dengan Jokowi, Amin Rois berubah mendukunya mati-matian agar sang Jenderal menjadi Presiden.

Jika sudah takdirnya, tidak ada satu-pun yang bisa menghalangi Jokowi menjadi presiden Republik Indonesia. Jika sudah takdirnya, tidak ada satupun yang bisa dan mampu mengusung Prabowo menjadi seorang Presiden Republik Indonesia, walaupun Amin Rais mengerahkan segala kekuatan politiknya dan juga mengerahkan pendukungnya dari kalangan Muhammadiyah dan partai Amanat Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun