Mohon tunggu...
Binoto Hutabalian
Binoto Hutabalian Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis di www.sastragorga.org

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memeras Sunyi

23 Juni 2017   23:10 Diperbarui: 23 Juni 2017   23:15 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malampun ngeras dipelukan 

sebentuk mawar seperti badai, bayang-bayang menari menggerayangi bulan sabit

mempertegas cemas-nafas lelaki yang beku terrantai waktu

sepasang mata terbata-bata mengeja duka, serta jemari yang menari kian gemetar memeras rindu, memahati ketujuh matahari lapuk

sekuntum mawar masih memelas, pulas

mendengkur.

tetes-tetes sepi tak kunjung netas oleh purnama.

Masih mendekam.  selip diantara dua bibir yang diam. dan yang bungkam.

Malam lebaran. '04

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun