Mohon tunggu...
Afrisal Planter
Afrisal Planter Mohon Tunggu... karyawan swasta -

'Kuli kebun' di Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Hanya di Sektor Ini Indonesia Juara 1 di Dunia

27 Januari 2012   13:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:23 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Apa yang bisa di banggakan dari Indonesia? di sektor olah raga untuk tingkat olimpiade tidak pernah masuk 20 besar dunia, sepak bola indonesia berada di peringkat 143 dunia dengan konflik PSSI tidak yang tidak berujung, pemberantasan korupsi masuk 10 besar didunia dalam hal negara terkorup, dibidang kekuatan militer jangankan di dunia,di Asia Tenggara saja kalah sama Malaysia dan Singapura. Untuk rencana beli tank bekas jerman leopard saja dari belanda parlemen belanda harus bersidang untuk menyetujui hal tersebut dengan alasan karena indonesia terkenal buruk dengan pelanggaran HAM,di bidang otomotif nyaris semua kendaraan impor dan pemberantasan kemiskinan masih ada sekitar 30 juta yang miskin dan pemerintah hanya mampu memberantas kemiskinan 1-2% dari penduduk miskin setiap tahunnya. Namun di balik semua kelemahan yang ada tanpa banyak publikasi media Indonesia ternyata sudah juara 1  di dunia di bidang perkebunan kelapa sawit dari tahun 2007. Faktaya Indonesia menguasai pasar CPO (crude palm oil) atau minyak mentah sawit pada tahun 2011 menguasai  pasar dunia 47 %,malaysia 39 % dan selebihnya  di produksi oleh Negara Thailand dan Papua Nugini (Benua Asia),Kolombia,Ekuator,dan Brasil (Amerika Tengah),Pantai Gading,Benin,Gambia,Guinea Bissau,Liberia,Senegal,Togo, dan Sierra Leon (Benua Afrika).Dari total seluruh produksi CPO tahun 2011 dengan jumlah 46 juta ton yang di hasilkan dari lebih kurang 12 juta hektar kelapa sawit di seluruh dunia,Indonesia berkontribusi sebanyak 7,5 juta hektar,tidak terbantahkan dari Produksi dan luas areal perkebunan kelapa sawit Indonesia "Juara 1" di Dunia dan mungkin perintis pertama perkebunan kelapa sawit di indonesia secara komersial pada tahun 1911 oleh Adrian Hallet (orang belgia)  tidak menyangka 1 abad akan akan datang Indonesia menjadi produsen utama  kelapa sawit dunia.

Perkebunan kelapa sawit Indonesia menyerap tenaga kerja lebih kurang 10 juta orang baik yang bekerja dari Industri hilir dan Industri hulu perkebunan kelapa sawit yang secara langsung maupun tidak langsung. Secara Makro ekonomi kelapa sawit berkontribusi terhadap Indonesia sebesar $ 16,5 milyar atau sekitar 160 triliun per tahun dan kelapa sawit juga berkonstribusi besar terhadap pembangunan di daerah dan kesejahteraan masyarakat serta pemberantasan kemiskinan. Kelapa sawit juga menguasai produksi minyak nabati dunia sebanyak 30 %,minyak  kedelai (29%),Minyak Biji Rape (24%),Bunga matahari(8%) dan minyak lainnya(19%). Bahkan ke depan industri kelapa sawit akan berkembang sesuai dengan pertumbuhan penduduk dunia dimana konsumsi minyak nabati perkapita perorang di dunia di perkirakan rata-rata 25 kg/thn.

Namun perkembangan produksi kelapa sawit di Indonesia menghadapi tantangan berat, bukan "rahasia umum" lagi perkebunan kelapa sawit Indonesia terutama terhadap perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit selalu mendapat "serangan dan isu tidak sedap" dari LSM baik lokal maupun Internasional di karenakan pembukaan kelapa sawit diIndonesia merusak lingkungan,membunuh orang utan,pembakaran hutan,hak penduduk lokal tidak dihormati,pemiskinan penduduk lokal,pembuangan limbah,pengunaan pestisida berlebihan dan merusak habitat serta ekosistem. Ibarat pepatah "semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang yang berhembus" itulah hal yang berlaku di industri perkebunan kelapa sawit. Namun seharusnya stokeholder/pemilik modal dan pekerja di perkebunan kelapa sawit ' berterima kasih"  dengan adanya 'serangan' dari berbagai LSM lokal maupun Internasional karena tanpa susah payah LSM lokal dan internasional telah menunjukkan kelemahan industri kelapa sawit,untuk memenangkan "peperangan" menurut Lao tzu ahli strategi perang cina ' untuk memenangkan pertempuran kita harus mengetahui keunggulan dan kelemahan diri kita sendiri sebelum menilai kelebihan dan kelemahan musuh'. Memang setelah Moratorium Oslo perkembangan kelapa sawit sedikit terhambat dikarenakan izin pembukaan kelapa sawit sangat terbatas perkebunan kelapa sawit kebagian "lahan marjinal' untuk pembukaan kelapa sawit tapi itu bukan kendala dengan kultur teknis yang baik laju perkembangan kelapa sawit tidak terbendung.Dengan segala tekanan dan hambatan yang ada,akhirnya perkebunan kelapa sawit menemukan  cara untuk mengatasi hal dengan adaya sertifikasi Baik RSPO (Roundtable On Sustainable Palm Oil), ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil),ISO 9001 untuk operasional terbaik dan ISO 14001 untuk managemen lingkungan.Dengan Adaya berbagai sertifikasi yang pada intinya merupakan komitmen dan tanggung jawab industri kelapa sawit dalam mensinergiskan pencapaian PROFIT(keuntungan),mensejahterakan PEOPLE (masyarakat sekitar dan karyawan perkebunan kelapa sawit)serta menjaga kelestarian PLANET (lingkungan) untuk generasi masa depan.Memang untuk menjalankan dan mendapatkan sertifikasi dibutuhkan "tambahan modal" untuk menjalankan kebijakan tersebut, dibidang lingkungan perusahaan harus 'zero burning' tanpa bakar pembukaan lahan dalam  dalam pembukaan lahan,menjalankan AMDAL dan EHS(Environmental,Health, dan Safety) sesuai kebijakan pemerintah,menyiapkan buffer zone/areal penyangga,tidak menggunakan bahan kimia secara berlebihan,pengendalian hama dan penyakit di usahakan secara pengendalian biologi sebagai contoh untuk mengatasi hama tikus dilakukan dengan Burung hantu dan di bidang masyarakat harus menyiapkan pola plasma dengan masayarakat sekitar sesuai aturan yang berlaku,menjalankan UMR sesuai keputusan bersama dan mengikuti hukum yang berlaku diIndonesia  Dengan adaya sertifikasi yang di akui secara nasional maupun internasional maka terjadi "win-win solution" antara semua pihak yang berkepentingan di industri kelapa sawit.

salam planter..

sumber data: info sawit.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun