Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setiap yang Bernyawa Pasti Mati

19 April 2013   15:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:56 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un... Kami baru saja menerima khabar dari Indonesia bahwa salah seorang kerabat kami meninggal dunia. Perasaan yang paling tidak enak ketika jauh dirantau orang menerima khabar duka. Hasrat hati ingin mengunjungi, tapi keadaan sangat tidak memungkinkan untuk itu. Beberapa kali kami berpindah negara, selalu ada berita duka yang kami terima dari kerabat kami. " Ah, nanti kita pulang ke Indonesia gak ketemu lagi ya" itulah kalimat yang selalu kami lontarkan. Selalu ada yang hilang ketika tugas selesai dan kembali ke Indonesia. Kenapa justru di saat kami jauh di negeri seberang, mereka pergi meninggalkan kami.

Maut itu ditangan Allah, itulah jawabannya. Tak tahu kapan, di mana dan dengan cara bagaimana, semua menjadi rahasia dan ketetapan Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah, " Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya akan dipenuhi pahala kamu di hari kiamat. Maka barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga maka sungguh dia telah menang. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan " ( surah Aali imron ayat 185).


*****

Jadi ingat juga lirik lagu Bimbo yang berjudul "Hidup dan Pesan Nabi"


Hidup bagaikan garis lurus, tak pernah kembali ke masa yang lalu

Hidup bukan bulatan bola yang tiada ujung

dan tiada pangkal

Hidup ini merangkak terus, semakin mendekat ke titik terakhir

Setiap langkah hilanglah jatah menikmati hidup, nikmat di dunia


***

# Pesan Nabi tentang mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun