Mohon tunggu...
Jefri Hidayat
Jefri Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

domisili di Sumbar, lajang, 30 tahun. Twitter @jefrineger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Politisi (Taufik Syukur) Memikirkan Generasi

7 Mei 2013   20:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filosofi menulis "politisi memikirkan pemilu ke depan. Namun, negarawan selalu menyiapkan Generasi yang akan datang."Tapi politisi Golkar Taufik Syukur bertolak belakang dengan ucapan filsuf tersebut. TS, begitu nama yang sering dipanggil oleh koleganya, lebih memperhatikan generasi penerus. Ketimbang sibuk mengurus pemilu 2014, yang tinggal satu tahun lagi. Alasanya, agar anak-anak tetap merasa ada banyak orang yang begitu perhatian kepada mereka. Kebetulan, anak-anak tersebut tidak mempunyai Ibu atau Bapak.

"Kitalah yang seharusnya memposisikan diri sebagai pelindung mereka, orang tua asuh mereka. Sehingga, mereka (anak-anak) itu mempunyai kepercayaan diri, semangat hidup untuk melanjutkan cita-citanya,"ucap Ketua Komisi III DPRD Dharmasraya disela-sela silaturahim dengan anak yatim sambil menatap ratusan anak-anak kurang mampu itu se IV koto Pulau Punjung. "Masa depan mereka seyogyanya, tanggung jawab kita bersama. Apalagi, saya sebagai wakil rakyat,"katanya.

Bersama sang Istri, Supina Taufik, mereka berbaur dan mencoba memberikan setetes kebahagian kepada ratusan anak yatim. Dihadapan beberapa tokoh masyarakat Pulau Punjung, TS menyebut bahwa apa yang ia lakukan bukanlah sesuatu yang hebat dan menajubkan. Tapi lebih pada sebuah kewajiban sebagai pemeluk Agama Islam.

"Jika bicara nilai, masih banyak kok orang yang menyumbang malahan nilai sangat besar. Tapi inikan panggilan agama, wajib untuk dilaksanakan. Kebetulan saya merasa mampu untuk melakukan itu, walaupun masih sangat sedikit,"terang Taufik sambil mengutip tafsiran Hadist yang disampaikan para ahli agama.

Namun, tidak semua hal baik mendapat tanggapan positif. Ibarat kata pepatah minang"Masjid bana nan kito buek, dimato urg alun tantu musajik."Begitu juga reaksi masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh Anggota DPRD yang cukup menonjol ini lantaran mendekati pemilu legislatif. Tapi perlu dicatat bahwa TS tidak lagi mencalonkan diri menjadi anggota DPRD priode mendatang. Hal tersebut terlontar dari Statemen Ketua Pemuda Nagari setempat yang menyempatkan diri hadir dalam acara silaturahim itu.

"Terimakasih atas peratian bapak taufik syukur. (Acara) ini tdk ada unsur apa-apa. (Lantaran) Bapak taufik ini tidak (periode)caleg tahun ini, tapi beliau memperhatikan kita disini, kami bangga dengan apa yg dilakukan oleh putra daerah dharmasraya ini terhadap kami,"ujar Edi Wan Bur dalam sambutannya.

Taufik Syukur menambahkan, dalam kehidupan sosial kemasyarakatan selalu ada pro dan kontra, hal itu biasa, lumrah dan lazim. Juga, kata TS, menandakan masyarakat Dharmasraya sudah cerdas, kritis dan pintar. Namun, jika berpatokan dengan yang kontra, tentu sesuatu yang menurutnya baik tidak terlaksana.

"Kalau setiap yang dilakukan memikirkan respon orang lain tentu kita akan jalan ditempat. Padahal kita tahu dalam hidup ini ada yang suka dan tidak. Baik dan buruk. Soal manfaat, biar masyarakat yang menilai. Soal amalan itu kuasa Tuhan,"ujarnya menerangkan dengan bahasa yang religius

Sebelumnya, Taufik Syukur digadang-gadangkan banyak pihak sebagai calon kuat Bupati Dharmasraya. Ketika dikonfirmasi tentang kebenaran berita tersebut, bapak dua anak ini kembali mengelak. "Itu kan, (pertanyaan yang sama)diulang-ulang lagi. Seingat saya, pertanyaan ini sudah ada lima kali,"ujar TS sembari tersenyum.

Katanya, dia lebih tertarik diwawancara masalah pendidikan, pembangunan dan Infrastruktur serta kebutuhan dasar masyarakat Dharmasraya. Apalagi, lanjut TS, sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) selaku Anggota dewan yang dimandatkan rakyat Dharmasraya di Komisi III yang membidani pendidikan dan pembangunan.

"Sekali-kali kita ngobrol tentang peningkatan mutu pendidikan. Apalagi, sekarang lagi bersama anak-anak jadi cocok (bicara pendidikan). Atau kita Bicara pembangunan, sejauh mana pembangunan ini dirasakan oleh masyarakat. Itu baru mantap. Cocok juga dengan Komisi III,"terang TS lagi menutup pembicaraan dan tak lupa mengundang kerumah untuk berdiskusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun