Basah kali ini. Pecah awan menebar hujan menjawab rindu yang melulu ditagih pada bentangan muka bumi. Angin dingin. Embus menyemai benih menebus segala ingin segala janji. Mengendap debu hanyut terbasuh bersama kerak daki yang melumuri muka hari.
Alur cerita perlahan berganti
Monolog terik, dialog tentang panas menukik. Cukupkan, sudahi.
Hapus saja di lembar-lembar naskah tersisa masih
Dendam yang terpendam dan gerah amarah. Segera ganti.
Sebab hijau tunas rekah di muka bumi
Sekali tiada pernah inginkan perih
Ya, bukan alasan berkeluh lagi dengan segala ratap, segala rutuk, segala umpat puji. Segala perih yang tercipta dari sengitnya kompetisi dan janji-janji. Akhiri, jangan ungkit lagi. Seperti katak di tepi perigi, mari kita akhiri pertunjukan hari ini dengan bernyanyi.
Tutup layar. Kembali
Ke balik tabir-tabir mimpi
Bengkulu, 28 Oktober 2019