Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Risalah Penantian

28 Agustus 2017   12:04 Diperbarui: 29 Agustus 2017   10:36 1975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

debur ombak masih sama
di sini
berkejar
bergulung
pecah ke daratan
berulang
meninggalkan buih
dan bau amis
pada pasir perlahan kikis

duduk bersandar aku
di akar-akar cemara
habiskan waktu
nikmati angin berembus
sepoi-sepoi
membawa anganku
jauh melayang
jauh ke seberang entah
pada yang nun

tiada yang tahu
lama penantian
bergelut bayang-bayang
lambaian daun kelapa
juga tarian sampan tepian muara
hanya aku
berandai ada
dengan kata-kata menduga

tiada yang tahu
tersimpan masih
rahsia Ilah
di bentang alam
tangkapan mata terbatas hingga

ya, debur ombak masih sama
di sini
entah nanti

Bengkulu, 28 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun