Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beli Angan-angan, Jadilah Korban "Kerajaan Agung Sejagat"

16 Januari 2020   21:14 Diperbarui: 21 Januari 2020   22:26 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hebohnya ada kerajaan baru yang bernama  "Kerajaan Agung Sejagat" di desa Pogung, Jurutengah,Kecamatan Bayan, Kabupaten Purwoerjo, Jawa Tengah. Toto Santoso berusia 42  tahun mengklaim dirinya sebagai raja.

Toto memiliki KTP yang beralamat  Jl. Mangga Dua VIII RT 012/RW 005 Kelurahan Ancol,Pademangan,Jakarta Utara. Sedangkan Fania Aminadia berusia 42 tahun mengklaim dirinya sebagai permaisuri Kerajaan Agung Sejagat. Fania memliki KTP Jakarta dan punya dua usaha bisnis yaitu salon dan restoran.

Kerajaan yang mereka ciptakan itu terinspirasi dari kejayaan kerajaan Majapahit. Sejarah membuktikan bahwa kerajaan Majapahit dibawah Hayam Wuruk dan mahapatihnya Gajah Mada mampu mencapai kejayaannya hingga menguasai ekonomi maupun wilayahnya.

Suatu inspirasi yang dimanifestasikan dalam suatu skenario kejahatan ekonomi oleh dua orang aktor itu. Kedua actor yang punya kemampuan untuk menciptakan angan-angan dari warga yang haus dengan eksistensi hidup yaitu punya pekerjaan dan iming-iming gaji yang cukup bagus. 

Diciptakanlah sandiwara yang cukup menggugah dan membuat warga terpukau dengan hal-hal yang terkait dengan kejayaan kerajaan masa lalu. Mengangkat dirinya sendiri jadi raja, tanpa dasar yang memadai dan tanpa legalitas hukum yang jelas. 

Toto dan Fania berhasilkan membuat fantasi kejahatan dengan bungkus budaya. Kedoknya untuk memeras warga yang kehilangan rasionalitas karena haus dengan aktualisasi pekerjaan. Janji dan iming-iming untuk mereka yang masuk jadi anggota harus membayar Rp.10.000-Rp.15.000 mendapatkan pengembalian dana berlipat dalam bentuk mata uang asing.

Selain uang keanggotaan yang harus disetor, mereka juga harus bayar uang seragam sebesar Rp.2,3 juta tergantung dari pangkat/jabatan. Bukan hanya uang seragam saja, tapi juga uang dana sukarela untuk mendapatkan jabatan.

Begitu indahnya iming-iming yang ditawarkan, tanpa rasionalitas yang berjalan dengan baik, kedua aktor ini mampu merekrut 400-450 orang jadi anggota dan mereka bisa meraih dana milyaran dalam waktu singkat.

Angan-angan warga yang tertarik jadi anggota
Cara berpikir warga yang terpikat dengan janji dari dua aktor ini sungguh mengejutkan karena mereka begitu gampangnya mereka tertarik dengan janji yang tidak tertulis. 

Iming-iming dalam Bahasa Jawa artinya "janji manis" tanpa ikatan apa-apa itu, di zaman yang sangat modern ini sangat risiko besar sekali. Yang tertulis saja orang mudah mengingkari janji, apalagi yang tidak tertulis.

Cara berpikir untuk mendapatkan impiannya dengan cara yang sangat mudah, itulah salah satu yang dimanfatkan oleh para creator penipu. Lemahnya rasionalitas itu sehingga tidak mampu membedakan mana yang nyata atau realitas, dan mana yang hanya suatu impian saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun