Mohon tunggu...
Imam Syafii
Imam Syafii Mohon Tunggu... Guru - Pengamat Politik

adalah Imam Syafi'i Penulis Novel "Santri Legiun' (kisah para laskar penguak rahasia ilahi), penulis artikel, teacher di SIT Gema Nurani - Bekasi. Putra Betawi terlahir di Kp. Ujung Malang (sekarang Ujung Harapan), Kewedanaan Bekasi, Kabupaten Messter Cornelis, Keresidenan Batavia dan alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iedul Adha 1437 H, Kau Cinta Allah? “PITH Gema Nurani Mengajarkan Cinta kepada Allah dan Sesama”

13 September 2016   18:02 Diperbarui: 13 September 2016   19:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengorbanan yang indah adalah pengorbanan untuk Alloh dan Rasulnya serta untuk sesama. Tidak lah dikatakan cinta seseorang kepada sesuatu sebelum ia melaksanakan segala apa-apa yang telah ditetapkan oleh Tuhan-Nya. Iedul Qurban adalah salah satu contoh peristiwa yang banyak mengandung ibroh. Ya, bagaimana tidak! Sejarah iedul qur’ban adalah peristiswa yang terjadi pada masa Nabi Ibrahim a.s. sebagaimana dikisahkan adalah Nabi Ibrahim seorang Nabi yang sangat mendambakan seorang putra yang kelak akan menggantikan kenabiannya.

Ibrahim berdoa kepada Allah SWT hingga puluhan tahun lamanya tak kunjung diberikan keturunan. Kesabaran Nabi Ibrahim yang sangat tinggi membuahkan hasil karna doanya dikabulkan oleh Allah SWT dengan dikarunia seorang putra bernama Ismail. Ismail pun tumbuh sebagai remaja yang cerdas, dalam kehidupannya Nabi Ibrahim sangat mencintai, ia begitu menyayangi Ismail kecil.

Dalam kebahagiaan rumah tangga Ibrahim, Allah menguji ketaatan Nabi Ibrahim kepada Tuhan-Nya, Allah menguji Nabi Ibrahim apakah ia lebih cinta kepada putranya Ismail atau kepada Tuhan-Nya. Karna kecintaan kepada Allah dan Rasulnya adalah nomer satu, adapun kecintaan kepada anak, orangtua, dan makhluk lainnya dibawah kecintaan kepada Allah SWT.

Perintahpun datang untuk Nabi Ibrahim dalam mimpinya untuk menyembelih putra tercintanya Ismail, setiap malam dalam tidurnya Nabi Ibrahim diberikan mimpi yang sama sampai akhirnya ia benar-banar yakin bahwa mimpi tersebut datang dari Tuhan-Nya. Mimpi itu pun disampaikan kepada putranya Nabi Ismail :

“Hai anakku! Aku telah bermimpi, di dalam tidur seolah-olah aku menyembelihmu, maka bagaimana pendapatmu?”

Perintah itupun disampaikan kepada putranya, dan luar biasa jawaban dari putranya, jawaban dengan penuh keyakinan dan keimanan, tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang Nabi Ismail pun menjawab perkataan ayahnya:

“Wahai ayahku! Laksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan mendapatiku insya Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah.”

Dalam ujian tersebut Nabi Ibrahim lolos sebagai manusia yang teruji kenabiannya. Dan Allah pun menggantikan putranya menjadi seekor domba yang gemuk dan sehat, sementara Nabi Ismail didapatinya dengan selamat.

Begitu lah makna cinta kepada Allah sebagai Tuhan pencipta yang maha Agung dan perkasa bagi semua makhluk. Jika seorang hamba yang benar-benar cinta kepada Tuhan-Nya hendaklah ia mau berkorban dengan berbagi kepada sesama manusia yang fakir dan miskin didalam kehidupan ini.

penyembelihan-sapi-di-babelan-bekasi-57d7e3f7b27e61a248b19fd8.jpg
penyembelihan-sapi-di-babelan-bekasi-57d7e3f7b27e61a248b19fd8.jpg
Makna cinta kepada Allah melalui berkurban harus dimiliki kepada generasi penerus bangsa dalam hal ini seorang pelajar. Sejatinya seorang pelajar adalah asset kemajuan sebuah Negara dan Agama. Tentu pelajar yang benar-benar cinta kepada Allah yang mau mencontoh sikap yang dermawan sebagaimana yang dicontohkan oleh para Nabi-nabi Allah.Peran seorang guru lah yang dapat membentuk karakter siswa untuk menjadi manusia yang banyak berkurban untuk sesamanya. Tentu, berkurban untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat.

Makna berkurban ini pun telah dicontohkan oleh PITH Gema Nurani yang meliputi sekolah tingkat SDIT, SMPIT dan SMAIT Gema Nurani. Sebagaimana agenda rutin, di tahun ini pun cukup banyak dari kalangan guru dan orangtua murid yang berkurban, sebanyak 9 ekor sapi dan 5 ekor kambing yang terkumpul oleh panitia iedul kurban, 6 sapi disembelih di sekolah dan 3 sapi di hibahkan ke daerah lain diantaranya  sapi dikirim untuk warga Mega Mendung, Garut, dan untuk warga kedung pengawas, Babelan Bekasi.Terselenggaranya kegiatan ini adalah semata-mata karna kecintaan para hamba-hamba Allah kepada sang pencipta diri yang telah banyak memberikan nikmat dan karunia yang begitu besar. Maka sudah sepatutnyalah kita bersyukur kepada Allah SWT! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun