Banyak didekat ku orang yg begitu peduli dengan kehidupanku. Entah mereka berusaha menyokongku, memberikan semangat, membuka jalan agar aku bs S2 mendapat beasiswa. Semua mendukung ku, dan semua orang mendukungku, memberikanku hadiah sebuah buku agar aku tak henti untuk menulis dan berkarya. Aku baru sadar bahwa aku adalah orang yang sangat beruntung karena berada didekat orang" yang hebat. Tapi ada satu orang yang merusak segala hal itu. Dia merusak mimpiku, semuanya. Dan hingga aku berhenti untuk bermimpi. Bahkan ketika aku melihat kedepan yang dulu cerah terlihat semua orang sumringah. Aku melihatnya suram dan penuh amarah karena aku berhenti bermimpi. Lalu kenapa aku mengecewakan?Bodoh bukan?
Aku adalah orang yang sangat bodoh, ketika semua orang menasehatiku tentang hal itu dan mempermudah semua karir ku. Tapi aku membantahnya bahkan memusuhinya mati"an. Bahkan aku mengutuk saudaraku sendiri untuk itu. Tapi sekarang aku tau aku salah berhenti bermimpi untuknya. Aku bodoh dan bebal dengan segala kilau sementara yang ia pancarkan sekali kilap.Lalu bagaimana aku sekarang? Aku mengecewakan semua orang yang tetap tinggal dg ku yg penuh kebohongan.
Aku menyesal sekarang, karena aku telah memutuskan berhenti bermimpi sejak mencintainya. Aku fikir ini akan mudah, tapi semakin dewasa kita urusan ini semakin rumit. Karena bukan tentang hidup saya sendiri yang harus difikirkan. Tp tentang kehidupan keluarga dan juga saudara"(termasuk orang yg memberikanku semangat). Ah bahkan aku tak pantas disebut dewasa, aku seorang wanita yg terlambat untuk dewasa. Aku mengecawakan semuanya untuk sebuah keegoisanku.
Dan parahnya lagi aku tdk tau apakah dia juga mencintaiku setulus ini. Bahkan semakin banyak aku membual tentang mencintainya aku semakin tak yakin apa benar dia cintaku. Dan apakah benar aku mencintainya. Bahkan ditelingaku sekarang jijik mendengar kata" mencintai itu. Mungkin aku harus membuat keputusan agar aku bisa lajang hingga umur 30 an. Atau lajang seumur hidupku. Karena aku sudah tak percaya itu. Iya aku tak ingin menikah sekarang, ketika semua semakin dekat aku menyadari banyak hal yg telah aku lalaikan. Aku tak percaya apa itu pernikahan. Apakah mendewasakan?
Sudahlah semua semakin rumit saja, aku hanya wanita yg mengecewakan semua orang. Dan aku wanita lajang