Mohon tunggu...
Art TAKUBESI
Art TAKUBESI Mohon Tunggu... -

Belajarlah pada proses karena proses tidak pernah menghianati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

'Nafas Pendek' Penulis Kompasiana

29 Juni 2017   12:25 Diperbarui: 29 Juni 2017   21:20 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia tulis menulis khusunya di media sosial, termasuk di kompasiana bak obat yang dikonsumsi setiap tiga kali dalam satu hari. Wajar, karena semua orang butuh informasi tetapi kadang banyak juga yang menelannya mentah mentah lalu 'dimuntahkannya kembali'. Menulis boleh boleh saja, tetapi menulis juga butuh etika dan tidak pantas jika tulisan dibuat untuk dipertentangkan tetapi dinikmati. Penikmat sebuah tulisan harus mampu melihat informasi yang benar atau tidak, jangan justru menjadikan tulisan sebagai polemik.

Karena bagi saya, tulisan hanya sebatas hobi. Namun bagi orang lain terkadang tulisan menjadi alat politik yang tidak jujur. Banyak yang menulis dengan jujur, tetapi tidak sedikit yang menulis dengan tendensi politik. Oleh karena itu, jika membaca sebuah tulisan dari seseorang terlebih dahulu harus melihat latar belakang penulisnya, dan karya karya yang dibuatnya. Karena banyak tulisan (feature) yang kadang dibuat untuk kepentingan tertentu dan kebanyakan informasinya hanya 'maen comot saja'.

Bukan justru pengalaman dan pengamatan yang diutamakan, tetapi copy paste. Menurut saya, di kompasiana terdapat banyak penulis cerdas yang menuangkan idenya dengan lugas tetapi 'nafasnya kurang panjang'. Mengapa saya mengatakan demikian, karena tulisan yang pantas di sajikan di meja kompasianer adalah tulisan yang 'dingin' tidak perlu berapi api. Tulisan tentang peristiwa boleh boleh saja, tetapi kebanyakan pembaca dan penikmat lebih memilih portal online besar seperti kompas.com dan detik.com, selain itu penikmat berita hanya ingin informasi praktis dari televisi saja. 

Berbicara tentang tulisan yang 'dingin' saya telah mengenal beberapa orang wartawan nasional termasuk wartawan senior kompas cetak, Frans Sarong. Pertama kali saya mengenal konsep penulisan 5w1H dari beliau, kala itu masih menjadi staf pengajar jurnalis di kampus kuning Sastra Udayana Denpasar. Selain ajarannya, saya juga sering membaca tulisan tulisannya yang mencerahkan dan segar di kompas cetak maupun kompas.com. Sederhana tetapi lugas. Dengan demikian saya belajar bahwa tulisan itu tidak perlu terlalu bertele tele tetapi sebaliknya bernas dan cerdas.

Saya sendiri sudah pernah bekerja sebagai wartawan, dari satu media cetak ke media cetak yang lain. Dari media cetak dengan jaringan nasional maupun media lokal, pernah bertugas di perbatasan paling selatan NKRI, tetapi juga di pulau seribu dewa Bali. Lumayan banyak mencicipi asam dan garam, sejak tahun 2000 hingga 2017. Satu hal yang saya ambil, bahwa seorang penulis hebat tidak pernah memikirkan motifasi untung dan penuh kepentingan, mendapat jatah atau tidak, karena menulis bagi saya adalah bertarung dengan idialisme.

Dari sekian banyak media yang saya singgahi, rata rata idealisme saya dibayar dengan sangat murah. Padahal melalui tulisan, saya bisa membebaskan pasien kurang mampu dari biaya rumah sakit, bisa memberikan rekomendasi bagi siswa kurang mampu untuk mendapatkan biasiswa, dan lain sebagainya. Melalui tulisan, banyak pejabat yang ketahuan boroknya kemudian ditangkap, tetapi tulisan tidak pernah membuat saya kaya harta. Justru saya mengerti bahwa melalui tulisan saya bisa menyebarkan kebaikan.  

Bagi para penulis kompasiana, agar selalu menjaga tutur kata dan etika karena bahasa kita bisa menggambarkan budaya kita juga. Jika mau menggunakan bahasa dan tulisan untuk berpolitik atau menjadikannya sebagai alat untuk kepentingan sendiri, maka gunakanlah bahasa dan tulisan dengan penuh etika. Sehingga tujuan dari kepetinganmu itu tercapai, sebaliknya jangan berapi api dengan motifasi untuk terkenal dan sebagainya, karena jikalau ada orang lain yang bisa menikmati bahasa dan motivasimu maka itulah nilai yang berharga dari tulisan kamu. Bagi pembaca yang baik, agar tidak menelan mentah mentah sebuah tulisan, karena setiap tulisan memiliki motivasinya masing masing. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun