Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menilik Sejarah Kelenteng Tua di Kota Bagansiapiapi

30 April 2017   15:55 Diperbarui: 30 April 2017   18:10 4026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fhoto/Dekomen Pribadi

Sejarah Bakar Tongkang di kota Bagan Siapi Api Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, tidak terlepas dari sejarah berdirinya Kelenteng Ing Hok Kiong, yang dibangun sekitar tahun 1826. Oleh para pendatang entis Tionghua dari Frovinsi Fu-Jian di Negara Cina.

            Para perantau ini datang ke kota Bagan Siapi Siapi, karena terdampar dimuara sungai Rokan, ketika mereka melarikan diri dari Negara Cina, karena terjadinya kerusuhan. Mereka mengharungi samudra luas, hingga akhirnya mereka terdampar dimuara sungai Rokan, ditepian Selat Melaka.

            Jumlah para perantau yang melarikan diri dari negeri Cina lebih kurang seratus orang dengan menggunakan lima buah armada tongkang. Namun yang selamat sampai kemuara Sungai Rokan hanya satu unit tongkang, dengan jumlah penumpangnya sebanyak delapan belas orang. terdiri dariAng Nie Kie, Ang Nie Hiok, Ang Se Guan, Ang Se Pun, Ang Se Teng, Ang Se Shia, Ang Se Puan, Ang Se Tiau, Ang Se Po, Ang Se Nie Tjai, Ang Se Nie Tjua, Ang Un Guan,Ang Cie Tjua, Ang Bung Ping, Ang Un Siong, Ang Sie In, Ang Se Jian dan An The nisTui. Mereka inilah yang dikenal belakangan sebagai nenek moyang penduduk etnis keturunan Cina kota Bagan Siapi Api.

            Menurut kepercayaan masyarakat etnis keturunan Cina kota Bagan Siapi Api, selamatnya kedelapan belas orang perantau itu sampai dimuara sungai Rokan, tidak terlepas dari bantuan Dewa Kie Ong Ya dan Dewa Tai Su, karena patung kedua Dewa tersebut berada didalam tongkang yang mereka tumpangi, sementara perantau perantua lainnya yang berada ditongkang yang lain, hilang ditengah Samudra karena diterjang badai.

            Atas ucapan rasa syukur dan rasa hormat mereka kepada kedua Dewa tersebut, para perantau itu membangunkan kelenteng, untuk tempat disemayamkannya kedua patung Dewa yang menyertai mereka dalam perjalanan mengharungi Samudra., 

            Sampai saat ini kelenteng tua yang dibangun sekitar tahun 1826, terletak dijalan Aman/Kelenteng Kota Bagan Siapi Api Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, masih tetap berdiri kokoh dengan bentuk aslinya.

            Dan kelenteng ini sering dipenuhi oleh warga etnis turunan Cina, pada setiap acara acara keagamaan. Dari kelenteng ini pulalah dimulainya acara ritual Bakar Tongkang yang diadakan pada setiap tahunnya, yang dihadiri oleh ribuan etnis turunan Cina dari seluruh penjuru dunia.

            Masyarakat Etnis Cina kota Bagan Siapi Api, menganggap bahwa Kelenteng tua ini menyimpan keajaiban, dan keunikannya. Ketika kota Bagan Siapi Api diamuk sijago merah, sekitar tahun delapan puluhan, yang menghanguskan ratusan bangunan rumah penduduk yang berada disekitar kelenteng. Namun satu satunya bangunan yang tidak terbakar adalah bangunan kelenteng tua ini. Dan sampai saat ini, keajaiban yang tersimpan didalam bangunan kelenteng tua itu, tetap dipupuk dengan baik oleh para masyarakat etnis turunan Cina kota Bagan Siapi Api, sampai keanak cucu mereka.

            Jika berkunjung ke kota Bagan Siapi Api Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, tidaklah terasa lengkap jika belum mengunjungi bangunan bersejarah kelenteng Ing Hok Kiong yang dibangun pada tahun 1826 itu

 Bagan Siapi Api , 31 April  2017

#kerang_60@yahoo.com#

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun