[caption id="attachment_299781" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Tadi pagi (6 November 2013) sepulang menemani istri untuk memeriksakan darah ke rumah sakit, kami berdua lalu mengurus penggantian buku tabungan milik istri saya di bank Mandiri. Dengan sistim antrian di customer service dan berhubung suasana masih terhitung pagi hari, kami lumayan cepat dilayani. Buku tabungan baru pun kami terima dengan proses yang cepat. Setelahnya, saya dan istri langsung menuju mobil hendak pulang ke rumah.
Di dalam mobil, istri saya membuka lagi buku tabungan baru tersebut dan melihat transaksi demi transaksi yang muncul selama 2 bulan belakangan dan alangkah kagetnya dia ketika menemukan ada transaksi dengan nilai yang sama tercetak dua kali.
"Ini transaksi apa ya Pa?" tanya istriku.
"Lihat saja kodenya transaksinya Ma..." sahutku sambil tetap memperhatikan keramaian lalu lintas.
"Kayaknya ini yang kita belanja hari Minggu lalu (tanggal 3 November 2013) deh Pa... di Carrefour Golden City" saya pun melirik sekilas melihat jumlahnya. Rp. 345.210,- dan benar, tercetak dua kali.
Kamipun memutuskan untuk kembali ke Bank Mandiri. Berhubung sudah mulai siang, agak lama juga harus menunggu antrian di customer service officer (CSO). Akhirnya giliran kami tiba. Kami jelaskan secara detil apa yang kami temukan. Dan benar saja. Menurut CSO tersebut telah terjadi double transaksi. Dia pun bertanya tentang peristiwanya dan kemudian saya jelaskan kalau pada waktu saya membayar, si kasir sempat berganti mesin EDC (Electronic Data Capture) ketika EDC yang biasa digunakan untuk debit kartu Mandiri menurut dia tidak berhasil, maka kartu pun digesekkan di mesin EDC lain. Waktu itu digesekkan lagi di mesin EDC bank BCA. Kamipun diminta mengisi formulir keluhan pelanggan dan kemudian CSO tadi mencetak detil transaksi dobel tersebut untuk kami komplainkan ke Carrefour Golden City.
[caption id="attachment_276321" align="aligncenter" width="655" caption="Suasana Carrefour Golden City saat itu"]
"Ada mbak, maksud saya kalau saya nggak punya struknya lagi bagaimana?" tanya saya lagi. Si mbak hanya diam tak menjawab. Struk saya sampaikan ke si mbak tadi. Untung masih saya simpan, berhubung katanya di Carrefour sedang ada undian rumah gratis. Dia pun meminta saya menunggu dan berjalan menuju ke suatu tempat dengan membawa form pengaduan bank tadi dan struk yang saya berikan. Karena takut form dan struk tersebut nanti bisa dihilangkan begitu saja olehnya, saya pun mengikuti si mbak.
Ternyata dia menuju sebuah ruangan kecil (lihat gambar) namun kami tidak dipersilahkan masuk dan hanya diminta menunggu di luar. Tak ada bangku tempat duduk di sana. Istri saya yang sedang hamil pun terpaksa duduk di salah satu bangku counter rokok tempat yang biasa dipakai juga untuk menukar karcis parkir gratis jika belanja dalam jumlah nominal tertentu.
[caption id="attachment_276320" align="alignleft" width="300" caption="Ruangan kecil di sebelah counter rokok"]