Mohon tunggu...
Willy Sitompul
Willy Sitompul Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja sosial

Hanya pekerja sosial biasa, senang menulis dan membaca. Lihat juga tulisan saya di: www.willysitompul.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Hati-hati Terjadi Double Debit Saat Belanja Menggunakan Kartu Debit!

6 November 2013   14:10 Diperbarui: 4 April 2017   17:46 15870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_299781" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Tadi pagi (6 November 2013) sepulang menemani istri untuk memeriksakan darah ke rumah sakit, kami berdua lalu mengurus penggantian buku tabungan milik istri saya di bank Mandiri. Dengan sistim antrian di customer service dan berhubung suasana masih terhitung pagi hari, kami lumayan cepat dilayani. Buku tabungan baru pun kami terima dengan proses yang cepat. Setelahnya, saya dan istri langsung menuju mobil hendak pulang ke rumah.

Di dalam mobil, istri saya membuka lagi buku tabungan baru tersebut dan melihat transaksi demi transaksi yang muncul selama 2 bulan belakangan dan alangkah kagetnya dia ketika menemukan ada transaksi dengan nilai yang sama tercetak dua kali.

"Ini transaksi apa ya Pa?" tanya istriku.

"Lihat saja kodenya transaksinya Ma..." sahutku sambil tetap memperhatikan keramaian lalu lintas.

"Kayaknya ini yang kita belanja hari Minggu lalu (tanggal 3 November 2013) deh Pa... di Carrefour Golden City" saya pun melirik sekilas melihat jumlahnya. Rp. 345.210,- dan benar, tercetak dua kali.

Kamipun memutuskan untuk kembali ke Bank Mandiri. Berhubung sudah mulai siang, agak lama juga harus menunggu antrian di customer service officer (CSO). Akhirnya giliran kami tiba. Kami jelaskan secara detil apa yang kami temukan. Dan benar saja. Menurut CSO tersebut telah terjadi double transaksi. Dia pun bertanya tentang peristiwanya dan kemudian saya jelaskan kalau pada waktu saya membayar, si kasir sempat berganti mesin EDC (Electronic Data Capture) ketika EDC yang biasa digunakan untuk debit kartu Mandiri menurut dia tidak berhasil, maka kartu pun digesekkan di mesin EDC lain. Waktu itu digesekkan lagi di mesin EDC bank BCA. Kamipun diminta mengisi formulir keluhan pelanggan dan kemudian CSO tadi mencetak detil transaksi dobel tersebut untuk kami komplainkan ke Carrefour Golden City.

[caption id="attachment_276321" align="aligncenter" width="655" caption="Suasana Carrefour Golden City saat itu"]

13837213961847603516
13837213961847603516
[/caption] Karena hal ini adalah yang pertama kali kami alami, kamipun berniat mengurus tuntas supaya hal ini segera selesai. Kamipun berangkat menuju Carrefour Golden City. Sesampainya di sana kami langsung menyampaikan keluhan ke bagian customer service. Seorang pegawai perempuan kemudian meminta form komplain yang sudah kami ajukan ke bank tadi kemudian menanyakan jika kami mempunyai struk belanjanya. Iseng-iseng saya tanya, "Kalau saya nggak punya lagi struknya gimana mbak?" si mbak agak terkejut, "Lho, struknya ngga ada ya Pak?"

"Ada mbak, maksud saya kalau saya nggak punya struknya lagi bagaimana?" tanya saya lagi. Si mbak hanya diam tak menjawab. Struk saya sampaikan ke si mbak tadi. Untung masih saya simpan, berhubung katanya di Carrefour sedang ada undian rumah gratis. Dia pun meminta saya menunggu dan berjalan menuju ke suatu tempat dengan membawa form pengaduan bank tadi dan struk yang saya berikan. Karena takut form dan struk tersebut nanti bisa dihilangkan begitu saja olehnya, saya pun mengikuti si mbak.

Ternyata dia menuju sebuah ruangan kecil (lihat gambar) namun kami tidak dipersilahkan masuk dan hanya diminta menunggu di luar. Tak ada bangku tempat duduk di sana. Istri saya yang sedang hamil pun terpaksa duduk di salah satu bangku counter rokok tempat yang biasa dipakai juga untuk menukar karcis parkir gratis jika belanja dalam jumlah nominal tertentu.

[caption id="attachment_276320" align="alignleft" width="300" caption="Ruangan kecil di sebelah counter rokok"]

13837212701490895812
13837212701490895812
[/caption] Lama menunggu, saya pun tak sabar dan membuka pintu ruang tadi. "Kok lama amat mbak, terus kami bagaimana nih? Sampai kapan harus menunggu?" tanya saya kesal. Akhirnya seorang pegawai perempuan yang berbeda keluar dan berusaha menjelaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun