Mohon tunggu...
Willys Indah
Willys Indah Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa_UKSW

UNIVERSITAS UKSW 18 FAKULTAS AGROTEKNOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dinamika Pertanian Konvensional dan Pertanian Moderen

13 April 2019   16:56 Diperbarui: 13 April 2019   17:58 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bisa dikatakan pertanian konvensional lebih banyak dilakukan di negara-negara berkembang, sedangkan pertanian modern banyak dilakukan di negara-negara yang sudah maju. Produktivitas untuk pertanian konvensional dan pertanian modern berbeda karena input yang digunakan untuk pertaniannya berbeda pula. Salah satu perbedaan input bisa dilihat dari sudut alat mesin pertaniannya, pada pertanian konvensional alat-alat yang digunakan masih sederhana misal cangkul, sabit, kerbau untuk membajak, tenaga manusia untuk menanam dan memanen serta untuk pengolahan pasca panennya. Sedangkan untuk pertanian modern menggunakan alat-alat yang canggih.

Selain alat dan mesin pertaniannya. Perbedaan input juga dapat dilihat dari konsep pertanian yang dijalankan. Pada pertanian modern juga identik dengan konsep pertanian organik dan berkelanjutan. Sedangkan pertanian konvensional identik dengan pertanian non organik. Walaupun terdapat beberapa petani konvensional yang menerapkan pertanian organik namun pada negara berkembang keberadaannya masih terbilang sedikit. Terdapat beberapa dampak baik positif maupun negatif dari pertanian organik dan pertanian konvensional.

Pada pertanian konvensional, ketahanan hasil produksi berlangsung dalam jangka pendek  karena menyebabkan suatu negara bergantung pada impor karena ketersediaan dan keberlanjutan pertanian tidak dihiraukan.

Produktivitas pada pertanian konvensional lebih diutamakan. Dikarenakan petani hanya fokus terhadap budidaya yang dilakukan tanpa memikirkan faktor-faktor yang berkelanjutan. Berbeda dengan pertanian organik, selain produktivitas yang diutamakan, kestabilan dan kelestarian lingkungan juga sangat diutamakan. Pertanian organik menerapkan konsep jangka panjang agar pertanian dapat dilanjutkan dalam jangka waktu yang lama.

Pertanian organik membuat petani dan konsumen hidup sehat dan lebih ekonomis. Hal tersebut dikarenakan produk-produk pertanian organik yang di konsumsi oleh konsumen bebas dari bahan-bahan kimia serta petani juga tidak terkena dampak dari penggunaan pestisida kimia saat mengaplikasikannya pupuk kimia.

Dari segi ekonomis biaya untuk pertanian Konvensional lebih besar dibandingkan dengan pertanian organik. Pertanian konvensional cenderung membeli pestisida kimia ataupun pupuk kimia untuk pertaniannya sehingga biaya yang dikeluarkan jelas lebih besar. Sedangkan pertanian organik lebih memanfaatkan bahan-bahan organic dilingkungan sekitarnya.

Jika dilihat dari pengaruhnya terhadap lingkungan, pertanian konvensional menyebabkan pencemaran lingkungan dari penggunaan bahan kimia yang dapat menyebabkan polusi udara di lingkungan. Sedangkan pertanian organik justru dapat menekan polusi udara sehingga kelestarian lingkungan dapat terjaga.

Namun dalam pelaksanaannya, pertanian organik memerlukan usaha yang lebih besar daripada pertanian konvensional. Hal tersebut dikarenakan dalam perawatannya, pertanian organik memerlukan ketelatenan yang besar agar tetap melestarkan lingkungan sekitar. Pertanian organik juga tidak bisa langsung menghasilkan produksi yang banyak. Butuh waktu lama agar pertanian organik benar-benar bisa diaplikasikan dan menghasilkan kualitas produk yang tinggi. Sedangkan pertanian konvensional lebih memilih jalan yang lebih mudah dalam perawatan pertaniannya. Produk-produk yang dihasilkan dari pertanian organik juga lebih mahal daripada produk-produk yang dihasilkan dari pertanian konvensional. Pada negara berkembang, sebagian besar konsumen akan memilih untuk membeli produk yang lebih murah sehingga produk pertanian konvensional lebih digemari.

Pertanian konvensional dan pertanian modern memang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kedua konsep tersebut memang seharusnya diterapkan menyesuaikan keadaan di negara tersebut. Namun Walaupun memiliki kekurangan, namun kelebihan yang didapatkan dalam menjalankan pertanian modern pun lebih besar. Dengan penerapan pertanian modern diharapkan negara berkembang juga bisa lebih maju dalam hal pertaniannya dan bersifat berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun