Mohon tunggu...
Ekky Widiyanto
Ekky Widiyanto Mohon Tunggu... Relawan - Penulis

Bukan seorang pengamat prefesional, hanya seseorang yang peduli akan kemajuan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Infrastruktur sebagai Pondasi Negara Berkembang

13 Desember 2018   10:51 Diperbarui: 13 Desember 2018   10:57 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Jokowi saat ini bekerja sangat keras menciptakan berbagai infrastruktur di Indonesia. Pemerintah tentu sudah melihat jauh ke depan bahwa betapa pentingnya pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. 

Tetapi tetap saja banyak pihak yang kontra pemerintah dengan mengeritiknya sehubungan dengan pembangunan infrastruktur besar-besaran tersebut. Pembangunan infrastruktur adalah harga mati.

Perkembangan perekonomian Indonesia dan kehidupan sosial kemasyarakatan pastilah amat bergantung pada kualitas dan kuantitas infrastruktur yang ada. Jalan, jembatan, airport, dermaga, suplai listrik, suplai BBM mesti benar-benar dibangun, diperbanyak, lalu ditingkatkan kualitasnya. 

Belum lagi apa yang diistilahkan sebagai 'soft' infrastruktur semacam kesejahteraan sosial, pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Hal-hal seperti ini tidak dapat dianggap enteng. 

Jokowi sudah betul bila memfokuskan pembangunan infrastruktur merata di berbagai wilayah negeri ini, dan tidak hanya terpusat di Jakarta saja. Kurangnya dan miskinnya infrastruktur di Indonesia menyebabkan biaya-biaya logistik meningkat tajam.

Seperti halnya harga BBM di Papua, lalu bandingkan dengan harga di Jakarta atau Surabaya, ketimpangan ini coba di minimalisir oleh Presiden Jokowi dengan merumuskan program satu harga BBM di Papua.

Keberhasilan dalam program satu harga BBM ini didasari oleh kemajuan dan peningkatan infrastruktur, karena pada dasarnya semakin tinggi biaya-biaya logistik maka harga juga akan semakin tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya saing dan daya tarik iklim investasi di Indonesia.

Keadaan seperti ini tentu saja menyebabkan terciptanya 'jurang pemisah' antara satu daerah dengan daerah lain. Kesenjangan infrastruktur antara satu daerah dengan daerah lainnya juga dapat menyebabkan tekanan inflasi pada produk-produk yang diproduksi di berbagai daerah di Indonesia tersebut. 

Inilah juga salah satu contoh sederhana misalnya kenapa tak jarang kita jumpai buah hasil tanah sendiri justru lebih mahal daripada yang diimport. Terjadilah juga perbedaan harga di dalam negeri antar daerah yang gap-nya lumayan besar.

Kita tidak dapat memungkiri berbagai capaian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) selama empat tahun terakhir. Hasil program beliau berdua yang paling tampak adalah pembangunan infrastruktur di berbagai tempat. 

Menurut rilis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masifnya pembangunan infrastruktur diperlukan untuk mewujudkan Nawacita. Upaya ini dilakukan dengan membangun konektivitas guna meningkatkan daya saing, membangun dari pinggiran, mendukung ketahanan pangan dan air, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pada kawasan permukiman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun