Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nilai-nilai Kehidupan

27 Juli 2017   08:57 Diperbarui: 27 Juli 2017   08:58 2612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa arti sebuah nilai (value)? Apakah sebuah nilai dapat merefleksikan seluruh kepribadian manusia? Apakah nilai berhubungan dengan kepercayaan (belief)? Bagaimana nilai dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya Generasi Z yang melek dengan teknologi? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi pergumulan kami ketika mengikuti Workshop dengan tema "Agent of Change" yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Petra Surabaya di Singapura (25-28 Juli 2017). Saya tertarik sekali memberi catatan kecil tentang hal ini.

Satu hal yang menjadi pertanyaan yang diberikan oleh Narasumber (Ibu Lanny Herawati) Dosen dari Universitas Kristen Petra Surabaya adalah bagaimana menolong siswa mengembangkan nilai-nilai hidup untuk mencapai tujuan optimal?

Menurut pendapat saya sebagai guru kita perlu berdiri teguh sebagai pemelihara nilai-nilai hidup dan mengikutsertakan siswa (usia SMA atau remaja) dalam praktek proses meneladani  serta menemukan nilai-nilai hidup tersebut. Aspek pertama yaitu KETELADANAN. Kalau di rumah orang tua menjadi sumber teladan awal dan yang pertama dalam pembentukan kepribadian setiap manusia, sedangkan di sekolah Guru menjadi teladan untuk semua aspek sehingga aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa dapat berkembang secara seimbang. Artinya guru terlebih dahulu memahami dan mempraktekkan nilai-nilai hidup dengan baik dan benar lewat perilaku dan tindakan.

Caranya yaitu guru mentransformasi dan mendemonstrasikan nilai-nilai yang coba diajarkan kepada siswa dalam kenyataan hidup, lama kelamaan siswa akan meniru nilai yang ditanamkan guru.  Misalnya, kita (guru) ingin menanamkan nilai respect kepada peserta didik, tetapi pada saat ada siswa yang sakit dan kita tidak mengunjunginya maka mereka (siswa) akan meragukan kepentingan dari nilai respect tersebut. Ingat bahwa proses KETELADANAN bukan sekali jadi tetapi membutuhkan waktu. Siswa dan guru belajar hidup bersama (learning to live together) yang sejatinya akan melahirkan manusia yang berpendidikan. Nilai ini sejalan dengan prinsip yang dikemukakan oleh Dr. G.S.S.J. Ratulangi, Sitou Timou Tumou Tou =manusia hidup untuk menghidupi orang lain. Hal ini akan menolong siswa mencapai tujuan secara optimal.

Kedua. Guru dapat menceritakan pengalaman sendiri dari masa lalunya atau tokoh panutan mengenai pengembangan sebuah nilai. Jika yang diceritakan itu adalah pengalaman sendiri dari masa lalu maka penekanan pada kata "menyesal". Sedangkan kalau diambil dari tokoh panutan maka penekanannya pada nilai yang diperjuangkan. Contoh nilai belief yang dimiliki oleh Nabi Ayub, nilai wisdomyang dimiliki oleh Raja Salomo atau nilai empaty, pengorbanan, humility yang dimiliki oleh Yesus Kristus.

Ketiga, Aktualisasi diri. Berikan kepercayaan kepada siswa untuk mengaktualisasi nilai yang diteladankan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan aktulisasi mereka akan belajar. Ketika mereka mulai menghidupi nilai-nilai hidup, guru memberikan penghargaan dan untuk mereka yang belum hidup sesuai dengan nilai tersebut, guru jangan putus ada atau berkecil hati, tetapi selalu optimis melalui keteladanan berkelanjutan.

Akhirnya, ada sebuah pepatah latin yang mengatakan "Aegoto dum anima est, spes est" artinya: selama masih ada kehidupan, ada harapan. Selama nilai masih diperjuangkan berarti ada harapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun