Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Full Day School di Rumah Keduaku

13 Juni 2017   14:04 Diperbarui: 13 Juni 2017   17:14 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi p-ribadi

Alhamdulillah sekolah kami di Labschool UNJ sudah menerapkan full day school (FDS) dari tahun 1968. Sekolah yang dikelola oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini adalah sekolah yang menyelenggarakan pendidikan dari pagi hingga sore hari. Siswa masuk mulai pukul 7.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB untuk SMP dan untuk siswa SMA pulang sekolah pukul 16.00 WIB. Suksesnya sekolah kami menyelenggarakan FDS membuat banyak sekolah lain dari seluruh Indonesia datang ke sekolah kami untuk melaksanakan studi banding. Rata-rata dalam seminggu, ada saja tamu yang datang dari sekolah lain ke sekolah kami.

Labschool adalah rumah kedua bagi kami. Buat kami di Labschool, FDS bukan sebuah kebijakan baru. Jauh sebelum Kemdikbud menerapkan FDS, sekolah kami sudah melaksanakannya dengan baik. Siswa dan orang tua merasa senang karena sekolah hanya dari hari Senin hingga Jumat. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu sekolah kami libur. Jadi, orang tua bisa mengajak anak-anaknya berlibur atau tamasya ke tempat rekreasi. Sabtu masuk kalau ada kegiatan saja seperti kegiatan pendalaman materi ujian nasional, ekstrakurikuler pilihan, dan kegiatan lain yang tidak bisa dilaksanakan di hari biasa seperti rapat kerja sekolah yang rutin tiap tahun kami laksanakan.

FDS di rumah kedua kami, Labschool Jakarta bukan sebuah hal yang menjadi pro dan kontra. Sebab di Jakarta ini, banyak orang tua yang bekerja hingga sore hari. Jadi, anak dan orang tua bisa pulang bareng. Beda halnya dengan sekolah di desa, yang orang tuanya tidak pulang sore seperti petani atau nelayan. Jadi, memang belum bisa disamakan antara kota dengan desa. Apalagi di desa yang transportasinya tidak seperti di Jakarta yang serbalengkap dengan transportasi online-nya. Sekolah di desa dengan di kota memang harus diperlakukan beda. Saya melihat kebijakan Kemdikbud ini lebih cocok untuk sekolah di kota.

Himbauan FDS dari Kemdikbud saya kira hanya sekolah yang sudah siap saja. Jadi, tidak perlu dipaksakan. Sekolah yang belum siap bisa pelan-pelan mengikutinya. Guru bisa berada di sekolah 8 jam setiap hari dan fokus pada rumah keduanya di sekolah. Tidak seperti dulu, seorang guru bisa mengajar di dua sampai tiga sekolah dalam sehari untuk mengejar tunjangan sertifikasi. Dengan adanya FDS, diharapkan guru hanya mengajar di satu sekolah saja dan mengabdikan diri di rumah keduanya. Siswa menjadi lebih mudah dilayani, karena guru tidak mengajar di sekolah lain. Selain itu, sekolah menjadi aman dan nyaman karena dilayani oleh guru yang dari pagi hingga sore hari ada di sekolah.

Pengalaman melaksanakan FDS adalah, sekolah kami mengalami banyak peningkatan prestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Tak ada tawuran di sekolah kami karena siswa sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Pendidikan karakter dan pelayanan siswa di bidang akademik sangat terjaga dengan baik. Kami tidak hanya menyiapkan anak cerdas otak, tapi juga cerdas watak. Oleh karena itu, kebijakan Kemdikbud menerapkan FDS sebaiknya tidak dianggap sesuatu yang dipaksakan. Sebab tujuannya baik, dan kami merasakan kebaikan itu setelah menjalankannya dari tahun 1968.

Tentu banyak suka dan dukanya menjalankan FDS. Salah satunya guru tidak bisa lagi mengajar di sekolah lain. Sebab guru sudah habis tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan sekolahnya menjadi sekolah yang unggul dan berprestasi. Alhamdulilah, sekolah kami banyak diminati orang tua siswa yang ingin menyekolahkan anaknya di Labschool UNJ. Tahun ini sekolah kami mendapatkan peringkat 5 besar dari pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer. Lebih senangnya lagi ketika acara pelepasan siswa SMP Labschool Jakarta. Banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya selama 3 tahun di Labschool. Hal yang disukai oleh siswa adalah bila belajar di luar sekolah. Anak-anak senang sekali bisa pergi ke Taman Hutan Raya Juanda yang ada di Bandung. Jadi, pendekatan belajar di luar kelas juga harus bisa dilakukan di sekolah yang melaksanakan FDS. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun