Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Kurikulum TIK Memenjarakan Anak?

12 Februari 2016   00:01 Diperbarui: 14 Februari 2016   18:39 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rapat kurikulum di kantor kominfo"][/caption]Saya terkejut mendengar perkataan salah seorang pejabat di kemdikbud yang mengatakan bahwa kurikulum mata pelajaran TIK memenjarakan anak. Apalagi beliau mengatakan materinya hanya menghidupkan dan mematikan komputer di kelas 3 SMP.

"Materi TIK hanya bagaimana menghidupkan dan mematikan komputer", kata beliau di rekaman video yang sudah diupload di youtube.

Bagi saya ini pelecehan sebuah profesi. Sebagai guru TIK saya tidak setuju dengan pernyataan pejabat itu. Mereka sebenarnya bukan melindungi guru TIK tapi justru hendak menghabisi guru TIK di kurikulum 2013.  Matpel TIK sengaja dihapuskan dan diganti menjadi bimbingan TIK. Permen pahit 45 tahun 2015 akhirnya tidak akan berjalan mulus di sekolah.

Kami melakukan diskusi di facebook group komunitas guru tik dan kkpi. Rata-rata teman-teman banyak yang tidak setuju dengan pernyataan beliau, dan akan bertemu langsung untuk menyampaikan klarifikasi.

Seorang guru TIK di SMP 22 Surakarta, bapak Tri Budi Harjo menuliskan, "Tiada kata yang terucap..hanya rasa kecewa yang mendalam.." KURIKULUM TIK memenjarakan Anak "..Hal ini dilontarkan saat ada pertemuan,tanggal 11022016 di kantor KOMINFO,saat itu yang hadir adalah Pejabat di Kementrian Kominfo,Pakar IT dari Singapura,Eduspec,KOGTIKK,AGTIFINDO dan dari pejabat PUSKUR KEMENDIKBUD..Siapa yang melontarkan kata " Kurikulum TIK memenjarakan anak..mohon disimak di berbagai status...8 tahun lebih saya mengajar TIK,siswa merasa injoi dan senang dengan TIK,yang diajarkan adalah Dasar dasar dari TIK,yang akhirnya pserta didik ilmunya berkembang dengan pesat dan TEPAT GUNA.....EEEE tiada hujan dan tiada angin ribut..kok ada pejabat yang berkomentar " KURIKULUM TIK memenjarakan ANAK....".

Sampai saat ini pejabat pemerintah di era mendikbud Anies Baswedan masih tetap kekeuh bahwa tik tidak perlu jadi mata pelajaran tersendiri.TIK cukup sebagai alat bantu pembelajaran saja dan semua guru wajib menguasai TIK.

Pemerintah mengganggap tik cukup terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Pemerintah lupa bahwa tik juga adalah sebuah ilmu yang harus dipelajari agar bangsa ini tidak hanya menjadi bangsa pengguna produk tik. Materi TIK harus diupadate sesuai dengan perkembangan TIK dewasa ini.

Kita sudah harus masuk sebagai pemain di bidang TIK, dan itu dimulai dari adanya mata pelajaran TIK dan KKPI yang terus dikembangkan materinya. Gurunya dilatih agar mampu meningkatkan kompetensinya. Pemerintah bisa melihat dari hasil UKG guru TIK.

Semoga perjuangan guru tik dan kkpi yang tergabung dalam komunitas guru tik dan kkpi membuahkan hasil dengan kembalinya mata pelajaran ini ke dalam struktur kurikulum nasional kita. Mohon dukungan dari semua.

Save matpel TIK dan KKPI Harga mati.

Berikut ini, videonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun