Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

#SheCreatesChange dan Cerita Cinta 21 Perempuan Muda untuk Indonesia

11 Desember 2019   15:43 Diperbarui: 12 Desember 2019   18:07 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
21 Peserta #shecreateschange greencamp dari change.org Indonesia

"Bila kita sebagai perempuan dapat menggunakan bakat dan energi kita,  kita mulai bicara dengan suara sendiri demi nilai-nilai kita sendiri,  dan karenanya kehidupan semua orang akan membaik."-Melinda Gates-

Purnama tengah menyempurnakan penampilannya di langit malam dan ingatanku terlempar pada kegiatan yang lalu, di Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan ini bermula dari keisengan mendaftar sebuah beasiswa green camp bernama #SheCreatesChange dari change.org Indonesia beberapa bulan sebelumnya.

Saat mengisi formulir pendaftaran aku ketawa-ketiwi karena baru pertama kalinya seumur hidupku aku mengisi sebuah aplikasi dengan begitu santai. Aku sedang capek serius, toh nggak berhasil juga (apaan sih iniiiii) dan ternyata aku lolos dong. 

Maka tersebutlah namaku dalam daftar 21 Women Changemakers ala change.org yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga (pasnya sih disebut media) dalam menyelenggarakan kegiatan ini seperti Magdalene, Mongabay, KBR, dan Womantalk.

Dari ke 21 perempuan ini, tentu saja aku mengenal diriku sendiri hahahaha. Namun, dari ke 20 orang peserta lainnya tidak ada yang kukenal, kecuali satu orang saja. Itupun aku hanya pernah mendengar namanya tapi belum pernah bertemu.

Namanya Chaus, aktivis WALHI Sumatera Barat. Maklum lah, dulu kan aku juga kerja di WALHI. Masa iya anak WALHI nggak kenal sesama sih, ntar dikira murtad lagi, kan ngeriiiiii. Nah, karena aku nggak kenal siapa mereka maka aku kepo dong. 

Dok. change.org
Dok. change.org

Laluuuuuu aku pun menyesal telah kepo karena hasil kepo membuatku mengerut bagai sebuah markisa busuk di pinggiran kebun. Soalnya, para perempuan itu hebat semuanya dalam karya dan kerja di bidang masing-masing baik soal isu lingkungan, advokasi, kampanye, hingga seni.

Misalnya nih ada peserta namanya Linda di mana film dokumenternya yang berjudul "Lakardowo Mencari Keadilan" masuk dalam nominasi Best Feature Documentary dalam Festival Film Indonesia 2018. Trus ada juga Ibu Yuli dari Blitar yang pernah diganjar penghargaan sebagai "Pahlawan Pemberdayaan" oleh MNC TV tahun 2016. 

Ada juga Ibu Syalfitri asal Palembang yang bergerak di bidang pengelolaan sampah dan sudah banyak mendapat penghargaan bergengsi level nasional. Trus aku iki sopo? Tapi ya sudahlah, mungkin pihak change.org melihat sesuatu dariku yang aku aja nggak kepikiran itu apa ahahai. Intinya aku lolos jadi peserta dan siap belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun