Mohon tunggu...
Wienndy Dy
Wienndy Dy Mohon Tunggu... -

Suka baca, kayak pp-nya.. Suka pantai, jadi terbawa santai.. Suka tidur, tapi jarang bermimpi.. Karenanya, aku tidak punya banyak impian :)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Apa itu NICU?

19 Februari 2013   05:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:04 9895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kasus meninggalnya bayi Dera karena tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya kembali membuat publik tersentak. Seperti biasa tudingan, hujatan, komentar miring mengenai hal-hal yang berhubungan dengan rumah sakit beserta pelayanannyapun bermunculan. Tapi saya tidak ikut untuk berkomentar lho :)

Bayi Dera meninggal karena tidak ada Rumah Sakit yang mau menerimanya. Mungkin patut diluruskan adalah bahwa Rumah Sakit tidak bisa menerima karena tidak ada kamar perawatan bayi baru lahir yang kosong. Sedangkan Dera yang lahir prematur dengan masalah pencernaan perlu dirawat di ruangan khusus NICU, dan tidak semua rumah sakit mempunyai ruang NICU. Masalahnya apakah benar dari sekian rumah sakit di ibukota negara ini semua ruang NICU penuh, itu yang mungkin menjadi pertanyaan dan mungkin juga prasangka.

NICU (Neonatal Intensive Care Unit) adalah unit perawatan intensif untuk bayi baru lahir yang memerlukan perawatan khusus misalnya berat badan rendah, fungsi pernafasan kurang sempurna, prematur, mengalami kesulitan dalam persalinan, menunjukkan tanda tanda mengkuatirkan dalam beberapa hari pertama kehidupan.

Bayi-bayi yang baru lahir dan bermasalah dengan kesehatannya tidak boleh dibawa pulang, namun harus dirawat di ruang NICU. Selain bayi-bayi prematur, ruang NICU juga diisi dengan bayi-bayi yang lahir normal, sudah dibawa pulang namun perlu dirawat karena ada gangguan kesehatan serius.

Diakui, tidak semua rumah sakit mempunyai ruang NICU. Dan jika ada, jumlahnyapun tidak banyak. Dari yang tidak banyak itu, perputarannya pun bisa memakan waktu lama, jika ada yang harus dirawat dalam jangka waktu yang cukup lama hingga akhirnya diijinkan pulang.

Berikut adalah beberapa macam kondisi bayi yang harus dirawat di di ruang NICU dan perkiraan lamanya tinggal, untuk menjadi gambaran.

1.Respiratory distress syndrome (RDS)
Salah satu masalah yang paling umum adalah kesulitan bernapas dan paling sering disebabkan oleh sindrom distress pernapasan (RDS). Dalam kondisi ini paru-paru bayi belum berkembang sepenuhnya sehingga tidak cukup menghasilkan zat penting yang disebut surfaktan. Untuk menanganinya biasanya bayi dibantu dengan mesin pernapasan atau ventilator untuk sementara atau penggunaan surfaktan buatan. Keadaan yang serius bisa mengakibatkan bayi di ruang NICU selama beberapa hari atau minggu.

2.Bronchopulmonary Dysplasia
Kondisi ini adalah masalah umum pada paru-paru bayi lahir prematur, terutama jika beratnya kurang dari 1.000 gram. Kondisi serius bisa menyebabkan bayi berada di ruang NICU hingga berbulan-bulan.

3.Infeksi
Infeksi merupakan ancaman terbesar bagi bayi prematur karena bayi ini masih kurang mampu untuk melawan kuman yang masuk ke tubuhnya. Infeksi ini bisa berasal dari ibu sebelum kelahiran, selama proses persalinan atau setelah kelahiran. Lamanya di ruang NICU tergantung pada kadar infeksi si bayi.

4.Patent Ductus Arteriosus
Ductus arteriosus adalah pembuluh darah pendek yang menghubungkan pembuluh darah utama untuk memasok dari paru-paru ke aorta (pembuluh darah utama yang meninggalkan jantung). Fungsinya pada bayi yang belum lahir adalah memungkinkan darah untuk melewati paru-paru, karena oksigen untuk darah berasal dari ibu. Pada bayi, pembuluh darah ini cukup panjang dan akan segera menutup setelah lahir. Tapi pada bayi prematur kadang tetap terbuka, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas dan terkadang gagal jantung. Lama perawatan di ruang NICU adalah beberapa hari.

5.Sepsis

Adalah infeksi berat yang umumnya disebabkan oleh bakteri pada bayi, dan dapat mengakibatkan komplikasi serius pada ginjal, paru-paru, otak, pendengaran dan dapat pula mengakibatkan kematian. Bayi dapat mengalami perubahan frekuensi detak jantung, bernafas sangat cepat atau kesulitan bernafas, ada saatnya henti nafas sekitar 10 detik, kuning pada kulit dan mata. Biasanya diperlukan waktu beberapa minggu di ruang NICU.

6.Jaundice

Penguningan kulit atau pada putih mata
menandakan kelebihan bilirubin dalam darah. Bayi akan tetap berada di ruang NICU sampai kadar bilirubinnya turun, biasanya sekitar 2-3 hari.


Memang pahit, sudah menjadi kebiasaan di negeri ini, akan ribut-ribut setelah jatuh korban. Itupun memang terjadi saat ini. Lalu pelajaran mahal apa yang bisa diambil dari peristiwa itu kalau ujungnya hanya sebatas ribut-ribut?

Hingga kemudian, Wagub DKI Jakarta Ahok merencanakan akan menjalankan ujicoba sistem online pada pelayanan di 11 rumah sakit pada awal Maret mendatang. Hal itu dijalankan untuk mempermudah warga DKI Jakarta untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Langkah ini juga sekaligus mengantisipasi insiden pasien tidak tertolong lantaran rumah sakit penuh. Selain menjalankan sistem online, Dinkes DKI Jakarta juga bekerjasama dengan pemerintah pusat untuk menambah alat bantu NICU berupa inkubator.
Saat ini DKI Jakarta memiliki 143 NICU, tetapi itu juga ternyata menjadi rebutan buat orang di luar DKI.

Sempat terbersit lagi tanya, kenapa baru sekarang? Dulu-dulu melakukan apa saja? Tapi sudahlah, terobosan positif ini patut kita apresiasi. Namun perlu selalu diingat, secanggih apapun sistem, jika sumber daya manusianya memasukkan data yang tidak akurat maka tetap semua itu adalah tidak berguna alias GIGO = garbage in garbage out.

Ada baiknya juga masyarakat bersifat lebih mandiri terhadap masalah kesehatan. Tidak ada salahnya untuk membekali diri dengan pengetahuan mengenai rumah sakit , jenis rumah sakit dan jenis pelayanan unggulannya, agar (amit-amit... jangan sampai sakit) jika ada yang sakit, akan lebih mudah untuk memutuskan akan dirawat di mana. Link-nya bisa dilihat di SINI

Semoga ke depannya rumah sakit terus berbenah ke arah yang jauh lebih baik dan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Namun jika tidak terhindarkan, proses sakitpun bisa dilalui dengan manusiawi.


Sumber : Sumber, Sumber2, Sumber4

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun