Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Stik Drum, Piranti Security Andalan MRT Jakarta

22 Februari 2020   15:31 Diperbarui: 22 Februari 2020   23:59 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrean pemeriksaan keamanan di Stasiun MRT Dukuh Atas (foto: widikurniawan)

Naik MRT Jakarta itu nyaman dan menyenangkan. Sudah pasti itu. Saya sebagai penumpang setia tiap harinya mengakui bahwa pelayanan MRT Jakarta memang mantap, deh. Hanya saja, selalu ada "tapi"-nya.

Nyaman sih naiknya, tapi kok saat mau masuk area stasiun MRT mesti gitu amat yak? Pemeriksaan petugas keamanan di tiap stasiun bagi saya terbilang akwakwrd momen. Ya iyalah, bayangkan saja tas bawaan kita tiap kali mau masuk area stasiun mesti diintip dan alat bantunya berupa stik drum.

Stik drum? Iya, anda benar.

MRT Jakarta rupanya sangat kreatif sekali. Kalau biasanya di berbagai belahan dunia lainnya petugas security dibekali pentungan, belati, atau jenis senjata lainnya, lah di tempat ini cukup dibekali stik drum dan situasi pun dijamin aman.

Well, trus bagaimana tuh cara kerja stik drm ini sebagai piranti keamanan?

Pertama, calon penumpang diwajibkan antre dalam barisan sebelum gate pemeriksaan. Pas tiba giliran berhadapan dengan petugas, si penumpang wajib membuka tas bawaannya. 

Kemudian petugas akan memasukkan ujung stik drum ke dalam tas yang telah dibuka (dikit) sambil melongok ke dalam tas. Jadi stik drum ini sebenarnya hanya untuk menggantikan peran jari-jari tangan petugas supaya tidak berinteraksi langsung dengan tas penumpang yang telah dibuka.

Ya kali aja ada kodok lompat dari dalam ransel. Antisipasi, dong.

Sah-sah saja sebenarnya mau metode apapun, yang penting aman. Tapi kok ya itu, niatnya bagus memeriksa isi tas penumpang satu per satu, namun faktanya hanya secuil bagian tas yang terlihat. 

Buktinya, saya biasa pakai ransel besar dan saya memang sengaja membuka sebagian kecil resleting tas. Jadi yang kelihatan oleh si petugas ya barang yang saya taruh di tumpukan paling atas saja, dan biasanya kalau pagi mah saya bawanya seplastik gorengan berupa bakwan, tahu isi dan tempe goreng buat sarapan.

Nah, isi ransel bagian dalam di bawah gorengan kan gak ketahuan sama petugas. Lha iya, wong doi mainnya cepet saja meriksa kayak cuman formalitas gitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun