Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengenal Indonesia Melalui "Indonesian Day"

17 Agustus 2018   22:16 Diperbarui: 18 Agustus 2018   08:21 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara bendera memperingati hari ulang tahun ke-73 RI (foto: dok. @sai_cibinong)

Jumat, 17 Agustus 2018 pagi, upacara bendera memperingati hari ulang tahun ke-73 Republik Indonesia terhampar dari Sabang hingga Merauke. Momen peringatan hari paling bersejarah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita.

Tak ketinggalan, di sebuah tanah lapang yang dikelilingi pepohonan dan saung-saung kayu, upacara bendera digelar oleh komunitas Sekolah Alam Indonesia Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sejak pagi hari anak-anak dari mulai tingkat kelompok bermain, TK hingga SD sudah berkumpul dengan memakai baju adat dari berbagai daerah.

Para orang tua yang mendampingi anak-anak pun tampak antusias. Di sini mereka boleh ikut berpartisipasi sebagai peserta upacara. Cukup menyenangkan dan mengharukan, karena ternyata ada beberapa orang tua yang sudah lama tidak ikut upacara bendera.

"Sudah lama sudah sejak lulus sekolah, kangen juga sih bisa ikut upacara," ucap salah satu orang tua siswa yang hadir.

Usai upacara bendera, acara tidak selesai begitu saja. Masih ada rangkaian acara dalam tajuk "Indonesian Day" yang memang rutin digelar di SAI Cibinong setiap tahun dan kali ini mengambil tema "SAI Berkarya Untuk Negeri".

Panggung kesenian
Panggung kesenian
Mengenal budaya daerah, mengenal Indonesia (foto by widikurniawan)
Mengenal budaya daerah, mengenal Indonesia (foto by widikurniawan)
Sebuah panggung sederhana menjadi saksi bagaimana anak-anak itu tampil dengan percaya diri membawakan kesenian khas dari berbagai daerah di Indonesia. Bayangkan saja anak umur sekira 3-4 tahun yang masuk dalam kelompok bermain sudah berani tampil membawakan tari kicir-kicir yang merupakan tarian khas Provinsi DKI Jakarta. Inilah salah satu cara bagaimana guru mengajarkan budaya daerah kepada anak-anak sejak usia dini.

Anak-anak kelas lain, di tingkatan TK hingga SD pun menampilkan kebolehannya di hadapan penonton. Seperti halnya anak-anak kelas 5 SD yang menampilkan tari Rudat khas Suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Tarian Rudat ini biasanya ditampilkan untuk penyambutan tamu dan acara-acara resmi," ucap Fatwa Muhammad, guru kelas 5 SD yang melatih anak-anak tersebut.

Memang, sebelum tampil dalam "Indonesian Day", anak-anak berlatih selama beberapa hari. Namun, tak hanya semata menampilkan gerak tari, anak-anak itu sebenarnya tengah belajar tentang berbagai hal, tentang budaya, sejarah dan sebagainya.

Berani tampil itu memang keren lho... (foto by widikurniawan)
Berani tampil itu memang keren lho... (foto by widikurniawan)
Selain panggung kesenian, "Indonesian Day" juga menampilkan hasil karya anak-anak yang dipamerkan di setiap kelas yang disulap menjadi anjungan layaknya di Taman Mini Indonesia Indah. Ada anjungan DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Aceh, NTB, Maluku Utara, Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya.

Tiap anjungan berisi hasil karya anak-anak dalam mempelajari segala hal tentang daerah yang sedang menjadi tema pembelajaran. Misalnya ada pakaian adat, senjata khas, alat musik dan segala hal yang unik dari daerah tersebut. Mereka membuat replikanya dari barang-barang bekas seperti kardus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun