Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Interaksi Kejam di Ruang Seni Rupa Jambi

27 Juli 2017   17:18 Diperbarui: 27 Juli 2017   17:38 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan karya Bona Pakpahan Perupa Muda Jambi yang berjudul "Folk Works"

Bertempat di lantai dua galeri seni Tempoa In Jambi yang dimiliki oleh Harkopo Lie, seorang pengusaha Jambi, beberapa anak muda yang tergabung ke dalam komunitas perupa muda Jambi yaitu Kreativitas Jambi (Kejam), menggelar pameran seni rupa yang bertajuk Interaksi. Pameran ini diselenggarakan dari tanggal 25 hingga 31 Juli 2017. Waktu kunjung pameran dari jam 14.00 wib siang hingga 20.00 wib malam.

Pameran ini memajang karya perupa muda Jambi yang tinggal di Jambi maupun yang berada di luar Jambi dan sedang menempuh pendidikan. Ada sekitar sembilan belas perupa yang mengikuti pameran, tediri dari perupa laki-laki dan juga perempuan. Total sekitar dua puluh empat lebih karya yang dipamerkan pada pameran tersebut. Karya-karya seni rupa mereka ini banyak berbicara tentang kondisi sosial hari ini dan sekaligus kritik terhadapnya.

Pameran Interaksi Kejam ini  merupakan daya tersendiri yang dimunculkan oleh perupa muda Jambi. Pemberontakan, anti kemapanan, merupakan rasa dan warna tersendiri yang diusung oleh Kejam. Ini merupakan hal  berbeda yang selama ini sering di jumpai pada pameran seni rupa Jambi, sekaligus sebagai penanda bangkitnya perupa muda Jambi di dunia seni rupa Jambi yang mulai merosot.  Karya-karya mereka dan jiwa mereka yang mencari arah transformasi diri memberikan napas tersendiri bagi penikmat seni rupa dan publik Jambi dengan rasa dan warna mereka.

Dari nilai keluarga, tubuh, kemanusiaan, spiritual, feminisme, ruang, teknologi, nilai-nilai pemberontakan dan anti kemapanan perupa muda di komunitas Kejam memberikan kita satu bentuk dialog, kajian, dan analogi kritik terhadap nilai dan kehidupan yang kita jalani. Dari hal-hal yang seperti ini perupa muda Jambi meregenerasi kebangkitan seni rupa di Jambi. Hal-hal yang mungkin dulu tabu dan tak kurang berani disuarakan secara mencolok tanpa mengurangi kompromi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pengunjung pameran sedang mengamati lukisan yang berjudul Temet Nosce karya Ellanda Manjaya

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.
Lukisan karya Madskull berjudul Smartphone Stupid Man

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Katalog dokumentasi Kejam

Bagaimanapun pameran Interaksi Kejam di ruang seni rupa Jambi merupakan momentum penanda bagi regenerasi, perubahan, kesadaran, dialog, transformasi dan eksplorasi. Selamat berkarya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun