Ditengah persiapan laga perdana Luis Milla bersama Timnas Indonesia U-22 /senior yang akan melakoni laga ujicoba internasional ‘FIFA Match A’ kontra Myanmar distadion Pakansari,Cibinong,Bogor (21/3) besok.AFC pun telah melakukan drawing kualifikasi Piala Asia U-23 2018 Cina (19-23 Juli mendatang) dimana Timnas Indonesia U-22 bergabung digrup bersama tuan rumah Thailand serta Malaysia dan Mongolia.
Persiapan maksimal memang harus dilakukan demi tiket lolos ke Cina dimana Thailand dan Malayisa menjadi lawan kuat dalam perebutan tiket sehingga laga kontra Mongolia (semoga tidak mundur jelang kualifikasi) menjadi kesempatan anak asuh Milla untuk meraih kemenangan dengan gol besar.Laga kontra Thailand dan Malaysia menjadi tiket akankah Timnas lolos otomatis atau harus bertarung dengan runner up grup terbaik demi lima tiket ke Cina.
Keberhasilan dikualifikasi Piala Asia U-22 di Thailand tentu akan menebalkan keyakinan dan semangat anak asuh Luis Milla sehingga mampu berprestasi diajang Sea Games ke-29 2017 di Malaysia.Setelah melakukan seleksi pemain dalam tiga tahapan, serta akan melakoni ujicoba perdana kontra Myanmar.Maka ada baiknya PSSI ataupun Luis Milla mengirimkan mata-mata ke Dubai,UEA.Kok harus kirim mata-mata kesana,memang ada apa disana?
Ada Turnamen sepakbola internasional untuk U-23 yang digelar 20-28 maret 2013 ini dan diikuti delapan negara kawasan Asia.Tercatat,selain tuan rumah UEA juga ada negara-negara ASEAN syakni  Thailand, Singapura dan Malaysia yang berpartisipasi.Mumpung ketiga lawan di PPA U-23 dan Sea Games 2017 tampil disana tidak ada salahnya PSSI mengirim asisten Luis Milla atau orang yang dipercaya untuk melihat pola permainan yang dikembangkan Malaysia serta Thailand.
Thailand sendiri sudah harus berhadapan dengan calon lawannya di PPA U-23, Malaysia karena mendapatkan drawing bersama calon lawannya tersebut serta UEA dan Korea Utara.Berikut hasil drawing Turnamen Sepakbola Internasional U-23 Dubai :
 - Grup A     : UEA, Korea Utara, Thailand dan Malaysia
 - Grup B     : Arab Saudi, Cina, Yordania dan Singapura.
Hasil yang terjadi di Dubai tentu bisa menjadi pegangan ataupun komparasi sementara pola permainan anak asuh Luis Milla dengan pola yang dikembangkan Woorawut Srimaka (Thailand) dan Frank Brenhardt (Malaysia).Apa dan bagaimana cara Milla mengembangkan gaya di Timnas menarik dibandingkan dengan dua pelatih diatas kala membawa anak asuhnya di Dubai. (Sumber)
#GoodLuckTimnas
