Mohon tunggu...
Hera Loebs
Hera Loebs Mohon Tunggu... Aktris - Happy Mommy Squad

Pemerhati warna diantara tumpahan tinta, penulis malam,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prediksi 2015

24 April 2013   11:32 Diperbarui: 1 Februari 2017   00:49 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prediksi 2015tuntutan kaum reformisi sampai detik ini belum terpuaskan atau terobati. Secara awam kaum reformis adalah kaum perubahan atau kaum sakit hati terhadap Rezim ORBA .Mereka mempunyai semangat tinggi dan militan untuk merubah nasib mereka dan nasib bangsanya.kaum reformis dijaman soeharto merupakan kaum yang tertindas,tertindas demokrasi dan kebebasan berbicaranya.di era sekarangpun yang katanya era reformasi kaum reformis yang sesungguhnya tersisihkan tergolek disamping istanaSebagian kaum yang dulunya adalah kaum reformis yang sekarang duduk disenayan atau masuk lingkaran istana terlena dengan fasilitas dan kekuasaan bahkan lupa atau melupakan amanah reformasi itu sendiri.sementara kaum reformis militan yang tersebar di seluruh pelosok negeri terus menerus meneriakan dan menuntut keadilan,inilah ironi demokrasi.Tahun 2014 adalah akhir 1 dekade era yang katanya pemimpin reformis berkuasa.tapi di mata kaum reformis militan atau kaum reformis sungguhan era itu atau rezim itu telah menghianati amanah reformasi mereka.sesungguhnya tahun 2014 adalah awal lahirnya reformasi jilid II ,maka siapapun yang kelak  di tahun 2014 jd presiden akan mengemban amanah dan tugas yang jauh lebih berat dibanding rezim sebelumnya .di era yang katannya reformasi rakyat justru banyak kecewa terlebih2 kaum reformis yang tersisishkan.Pilpres 2014 adalah pertarungan ronde ke 2 antara kaum reformis sungguhan dan kaum yang mengaku2 reformis. jika pemenang pemilu/pilpres 2014 tidak mampu mewujudkan harapan para kaum reformis dan rakyat pada umumnya ,Maka tahun 2015 akan menjadi titik didih sekaligus titik awal perlawanan kaum reformis jilid II,yang tentunya akan lebih dahsyat dibanding perlawanan reformis jilid 1 saat menjmbangkan OrdeBaru,itu lah betapa beratnya tugas yang akan di emban oleh presiden 2014 terpilih nanti .Usaha yang harus di lakukan oleh presiden terpilih nanti tentunya harus menggandeng kaum2 militan itu masuk dalam barisannya di istana,tapi tentunya tidak bisa mengakomodir semuanya dan tidak akan memuaskan semua nya.kaum militan reformasi di negeri ini sangat banyak ,bercokol di kampus2,di organisasi kemasyarakatan,bahkan masuk dalam struktur beberapa partai,dan mereka2  itulah yang akan melakukan perlawanan habis2an kpd presiden terpilih jika presiden terpilih tdk tdk pro rakyat,tidak anti korupsi serta tidak berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.Kelak tugas presiden terpilih selain mengurus rakyat juga harus piawai mengakomodir kelompok2 tsb,jika tdk ,kelompok2 itu akan menjadi bom waktu yg kapan sj siap meledak atau sengaja di ledakan oleh sebuah kepentingan.kaum reformis merasa bahwa kaumnya lah yang berjasa mmbuat perubahan di negeri ini salah satunya menumbangkan rezim orde baru,sementara yang menikmatinya justru masih orang2 orde baru dng topeng reformisnya ,itu lah alasan mereka.tahun 2015 akan lebih berat bagi presiden barujika sang presiden 2014 Tidak menjalankan amanah rakyat ,dan masih meneruskan praktek2 korupsi kolusi dan nepotisme maka akan muncul kelompak  ke 2 sebuah kelompok dari dalam kubur kelompok underground yang bernama kelompok revolusioner ,kaum yang menginginkan revolusi,jika ke 2 kelompok ini bergabung maka akan menjadi kekuatan yaang lebih dahsyat di banding kekuatan saat menumbangkan orde baru,.seyogyanyalah presiden pemenang 2014 nanti benar2 amanah pro rakyat ,anti korupsi ,sosialis demokratis kerakyatan ,anti kapitalis dan tidak takut intervensi asing  jika demikian maka kaum reformis dan kaum revolusioner tdk punya alasan untuk mengulingkannya di masa 1 tahun kepeminpinanya (2015) .Hutang politik rezim reformasi jilid satu saja belum terbayarkan,kekecewaan rakyat terhadap tuntutan reformasipun belum terobati ,sepatutnya presiden pemenang pilpres 2014 nanti harus mampu menahan syahwatnya,mendidik kadernya untuk tidak korupsi dan tegas menindak nya jika ada pejabat yg korupsi,Di awal kepemimpinan presiden terpilih nanti akan mengalir deras berbagai macam tuntutan,tuntutan akan ketidak adilan yg selama ini tidak terbayarkan yang merupakan hutang politik atau janji presiden yg tdk di realisasikan oleh presiden sebelumnya.Di tahun 2015 juga perlu diwaspadai munculnya kelompok perubahan baru dari kelompok kelompok islam yang mungkin akan memisahkan diri dari kelopok sebelumnya membentuk kelompok baru dengan idiolodi radikal mereka ,jika sampai 3 kekuatan itu bergabung ( reformis jilid II,revolusioner,kelompok islam garis keras) dan kemudian mereka bersepakat untuk menggulingkan presiden terpilih,maka di tahun 2015 hal itu kemungkinan saja terwujud.beban yg sangat berat itulah yang mungkin memunculkan pendapat presiden 2014 harus dari militer,tp tentunya militer yg tajam ke atas tunpul ke Bawah,artinya kejam dan tegas menidak pejabat bejat dan kader2 korup tp bijak terhadap rakyat ,mengayomi,dan mau bersujud mengakui rakyat adalah raja nya.tidak ada satupun manusia yg akan puas terhadap kekuasaan dimana yg serakah dan yg haus kekuasaan bercampur menjadi satu menjadi bagian dari sosok kaum yang katanya pro kerakyatan. Kaum sakit hati terus membakar amarah rakyat  ,jng di padamkan tp akomodir jadikan lokomotif membangun bangsa.tahun 2014 adalah awal majunya bangsa indonesia atau bahkan awal hancurnya sebuah peradaban demokrasi di bumi nusantara,yang akan berganti dng lahirnya revolusi.kita masih punya waktu untuk menentukan pilihan .bangsa ini milik kita .kalo bukan kita siapa lg yg akan peduli.semoga tahun 2014 melahirkan presiden baru yg tangguh ,gagah ,berwibawa, kuat ,amanah yg pro rakyat pro petani pro pancasila yg di landasi UUD45 sehingga prediksi ini tdk akan terwujud



Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun