Mohon tunggu...
udin utomo
udin utomo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perindo Memberantas "Akar" Masalah, Bukan "Batang" Masalah

12 Agustus 2017   04:29 Diperbarui: 12 Agustus 2017   04:34 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: partaiperindo.com

Didirikannya sebuah Partai Politik (parpol) tentu memiliki tujuan masing-masing. Namun, dari sekian banyak parpol yang ada di Indonesia, visi dan misi yang selalu diemban dan dijalankan terbilang hampir sama. Mayoritas tujuan daripada partai tersebut adalah memberantas korupsi, menegakkan hukum, memberantas narkoba, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan tindakan kriminal.

Bukan tidak penting memiliki tujuan-tujuan tersebut. Namun, secara logika, tanpa membentuk partai politik pun, masyarakat sebenarnya memiliki kemampuan untuk merealisasikannya. Karena hal itu sudah menjadi kewajiban setiap anak bangsa untuk memberantas narkoba, korupsi, dan seterusnya dan seterusnya.

Sangat jarang dan bahkan dapat dibilang tidak ada partai politik yang memikirkan aspek penting dari masalah-masalah yang disebutkan di atas tadi. Ibarat pohon, parpol hanya menebang batangnya, bukan akarnya. Padahal, jika akarnya masih ada, meski telah ditebang, bukan tidak mungkin pohon tersebut akan tumbuh kembali. Pertanyaannya, apa aspek penting tersebut?

Kebanyakan orang hanya memandang sebelah mata bahwa tindakan kriminal adalah prilaku keji dan harus dibumi-hanguskan dari negeri ini. Jarang orang melihat penyebabnya, apa dan mengapa orang tersebut bisa berbuat kriminal? Nah, penyebab inilah yang dimaksud merupakan aspek penting. Bila parpol ingin memberantas tindakan-tindakan kriminal tadi, maka harus tahu dan peka melihat penyebabnya terlebih dahulu. Dengan begitu, visi dan misi daripada parpol akan mudah terealisasi.

Aspek penting inilah yang selalu diperhatikan oleh Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Meski masih tergolong partai baru, Perindo berani menyentuh ranah tersebut. Menyentuh hal-hal yang oleh partai lain jarang disentuh. Lalu pertanyaannya, apa yang diperhatikan Perindo selama ini?

Ketika partai "lawas" memberantas narkobanya, korupsinya dan lain sebagainya, Perindo secara perlahan tapi pasti menyentuh penyebabnya. Apalagi penyebabnya kalau bukan kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin melebar.

Maraknya tindakan kriminal disebabkan karena semakin tingginya angka kemiskinan dan melebarnya kesenjangan sosial. Sederhananya, orang yang sudah mapan, memiliki pekerjaan, kesibukan, tidak mungkin mereka bertindak kriminal. Mencuri, korupsi, jadi pengedar narkoba, dan lain sebagainya. Maka, dengan segala kemampuannya, Perindo mendesaign strategi yang dikemas dalam sebuah program partai agar dapat menanggulangi tindakan kriminal yang dapat merugikan masyarakat tersebut.

Sumber Gambar: harytanoesoedibjo.com
Sumber Gambar: harytanoesoedibjo.com
Agar masyarakat mempunyai kesibukan, tidak menjadi pengangguran, Partai Perindo memberikan gerobak sehingga mereka memiliki kesibukan dan memiliki penghasilan. Agar petani sukses dalam bercocok tanam, Perindo membantu mereka bibit, memberikan alat pertanian yang memadai serta mendirikan Gabungan Kelompok Tani (gapoktan), sehingga hasil tanaman mereka menjadi berkualitas. Begitu juga dengan nelayan, agar hasil tangkapan mereka terjual, Perindo mendirikan koperasi nelayan sehingga hasil tangkapan yang tidak laku di pasaran dapat diolah menjadi sebuah produk dan produknya bisa dijual. Juga agar ketika mereka berlayar di tengah laut aman, Perindo merevitalisasi perahunya, sehingga perahu yang sebelumnya tidak layak menjadi layak.

Sumber Gambar: Okezone.com
Sumber Gambar: Okezone.com
 Itulah aspek-spek krusial yang selama ini dilakukan Perindo. Hary Tanoesoedibjo, selaku Ketua Umum, paham betul akan persoalan masyarakat saat ini. Jika masyarakat sudah diberi kesibukan, penghasilan, dan yang terpenting tidak menjadi pengangguran, maka dengan sendirinya aksi-aksi kriminal akan semakin berkurang.


Sumber Video

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun