Selalu saja apa yang dilakukan Presiden Jokowi dijadikan bahan nyinyir, tak terkecuali soal rencana kunjungan Raja Salman dari Kerajaan Saudi Arabia. Apa yang dijadikan bahan nyinyir? Katanya sambutan terhadap raja “penjaga dua masjid suci umat Islam,” Masjidil Haram (Mekkah) dan Masjidil Nabawi (Madinah), terlalu berlebihan. Ngapainsih kasih sambutan spesial buat Salman? Lebay!
Begitu katanya kata yang hobinya nyinyir, terutama di media sosial. Ada juga yang kemudian menghubungkannya dengan dinamika politik di Jakarta. Katanya Raja Salman yang datang dengan rombongan super besar 1500 orang adalah untuk mendukung Habib Rizieq. Terang saja pendukung Ahok (Ahoker) meradang dan mempermasalahkan sambutan yang berlebihan terhadap Raja Salman.
Ah, kalian memang kampungan!
Apalagi komentar yang pas buat para tukang nyinyir selain kampungan. Begini wahai kalian, prinsip pertama, bangsa yang besar harus menghormati siapapun tamu yang datang. Tuan rumah yang baik adalah yang memuliakan tamu, siapapun mereka, itu etika!
Kedua, sambutan istimewa -jika mau dikatakan istimewa- terhadap Raja Salman adalah wajar sebagai balasan atas sambutan yang istimewa juga yang dilakukan Raja Salman ketika Jokowi mengunjungi Saudi Arabia, 12 September 2015 silam.
Tahukah kalian, saat itu Raja Salman langsung menyambut Jokowi di pintu pesawat. Tahukah kalian, jarang sekali Raja Salman menjemput langsung tamunya di pintu pesawat dan Presiden kita Jokowi mendapat perlakuan istimewa itu dari Raja Salman. Tak hanya itu, Raja Salman juga menganugerahi medali Star of the Order of King Abdul Aziz Al-Saud.
Itu adalah penghargaan tertinggi bagi pemimpin negara sahabat dan untuk Jokowi langsung diberikan oleh Raja Salman. Selain Jokowi, pemimpin-pemimpin dunia yang mendapat medali itu adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron, serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Perhatikan bagaimana Raja Salman memuliakan Jokowi kala itu dan kalian mempermasalahkan sambutan Jokowi terhadap Raja Salman kali ini, yang kalian anggap terlalu berlebihan!!!
Kalau mau dibilang spesial, ya memang spesial!
Apa alasannya? Tahukah kalian bahwa ini adalah kunjungan pertama setelah 47 tahun raja Saudi Arabia ke Indonesia. Terakhir Raja Faisal berkunjung ke Indonesia tahun 19 70, di masa Soeharto. Dan sekarang datang lagi Raja Salman, bukan di masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tetapi di era Jokowi. Ini menjadi keberhasilan lobby pemerintahan Jokowi.
Apalagi setelah sebelumnya pemerintahan Jokowi juga berhasil me-lobby mengenai kuota haji, dan kini Raja Salman membawa 1500 orang rombongan termasuk di dalamnya 25 pangeran, 10 menteri dan ribuan pengusaha. Mereka akan tinggal di Indonesia selama Sembilan hari dari tanggal 1 Maret dampai 9 Maret. Bayangkan devisa negara dari pariwisata yang bisa didapatkan dari kunjungan mereka!
