Logo peringatan HUT RI Ke-70 telah diluncurkan pada 10 Maret 2015 di Tugu Nol Kilometer Kota Sabang, Aceh. Peluncuran dilakukan bersamaan dengan pencanangan “Gerakan Ayo Kerja” oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Logo HUT RI Ke-70 yang diluncurkan 10 Maret 2015 (setkab.go.id)."][/caption]
Ada perbedaan yang sangat mencolok dari logo HUT RI Ke-70 ini dengan logo-logo terdahulu. Sebelumnya logo HUT RI mempunyai bentuk dan desain dasar yang serupa dari tahun ke tahun, yakni berupa tulisan penunjuk angka dengan desain yang luwes lengkap dengan simbol bendera merah putih yang berkibar. Kali ini logo HUT RI Ke-70 memiliki bentuk dan desain yang boleh dikatakan revolusioner karena sangat jauh berbeda.
Logo HUT RI Ke-70merupakan perpaduan lingkaran merah, yang cenderung merah marun, dengan latar putih. Di dalam lingkaran terukir angka 70. Tulisan “TH” yang artinya tahun ditulis kecil di sudut kanan atasnya.
Di atas lingkaran terdapat tulisan “Indonesia Merdeka” berwarna merah. Sementara di bawah lingkaran tertulis “Ayo Kerja”, juga dengan warna merah yang sama. Tak dijumpai lagi gambar bendera merah putih.
Selain “hilangnya” bendera merah putih, perubahan drastis terdapat pada bentuk angka “70” yang lebih kaku. Angka “7” dibuat dengan bentuk kepala menyerupai kepala burung garuda lengkap dengan jambul berigi mengarah ke belakang. Desain yang kaku membuat angka “7” terlihat seperti bentuk cangkul. Apakah ini manifestasi dari “Ayo Kerja”?
Demikian halnya dengan bentuk angka “0” yang kaku dengan lekukan hampir membentuk sudut siku-siku. Pada sudut kanan atas terdapat ukiran jambul berigi 5. Jika dirangkai dengan jumlah rigi jambul pada angka “7” yang berjumlah 4 maka simboliknya menjadi “45”, tahun kemerdekan Republik Indonesia yakni 1945.
Secara keseluruhan logo HUT RI Ke-70 ini memang terlihat kaku dan terkesan dibuat dengan desain yang mudah. Penggemar Game FIFA mungkin familiar dengan model dan desain angka pada logo tersebut. Logo tersebut juga bisa dianggap bersaudara dengan logo “Garuda Merah” lambang Koalisi Merah Putih.
Di media sosial logo HUT RI Ke-70 ini mulai menuai pro dan kontra. Ada yang menyambut baik karena dinilai beda, sederhana dan mewakili prinsip kerja Presiden Jokowi yang tidak bertele-tele. Namun lebih banyakyang menilai logo baru tersebut jelek dan miskin makna. Bahkan ada yang menyindirnya sebagai logo badut.
Tidak disebutkan apa makna pemahaman di balik bentuk logo yang revolusioner tersebut. Dalam halamansetkab.go.idyang memuat logo tersebut hanya disertakan lembar tambahan berisi himbauan “Untuk 70 Tahun Indonesia Merdeka jadi Bagian Dari Gerakan Ayo Kerja bersama Presiden Joko Widodo #GerakanAyoKerja”.
Demikian juga pada sambutan Presiden Jokowi yang hanya menjelaskan maksud Gerakan Ayo Kerja, yaitu:
“Kerja yang saya maksud bukanlah semata mata kerja biasa. Kerja dilakukan dengan keinsafan akan kekuatan dari persatuan Indonesia. Kerja yang dilakukan dengan gotong royong………………….. Gotong royong dalam kerja seharusnya menjadi jiwa gerakan perayaan 70 tahun kemerdekaan RI sehingga perayaan kemerdekaan itu benar-benar menjadi perayaan rakyat. Bangkit dalam kehidupannya sehari-hari…. Indonesia bukan hanya tempat untuk kita menaruh harapan, indonesia adalah medan perjuangan kita untuk mewujudkannya. Untuk itu, tugas kita bersama untuk bergerak membuat harapan bisa menjadi kenyataan. Ayo kita kerja.”.
Sebuah logo memang penting dan sudah semestinya kental dengan makna yang ingin disampaikan. Apalagi untuk sebuah peringatan hari kemerdekaan. Namun apa pun kesan dan tanggapan terhadap logo HUT RI Ke-70 semoga semangat perjuangan dapat selalu dirasakan dandiamalkan oleh segenap rakyat Indonesia.