Mohon tunggu...
Waluya Waluya
Waluya Waluya Mohon Tunggu... -

Peminat bidang kehumasan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Sosial: Ajang Pertukaran Informasi (Manfaat dan Bahayanya)

5 Juni 2014   16:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:14 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Modernisasi yang kini berlangsung ditandai kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti internet atau media online telah banyak memberi kemudahan bagi manusia terutama dalam melangsungkan aktivitas komunikasi atau pertukaran informasi sehingga dapat menunjang terhadap kehidupan yang semakin praktis, efisien dan dinamis.

Akbar (2006:16) menyebutkan, kehadiran internet memungkinkan terjadinya revolusi informasi, menjadikan informasi berada di mana-mana dan dapat diakses dari manapun juga sehingga dijamin manusia tak kekurangan informasi.

Kehadiran internet sebagai media baru (new media) yang semakin hari semakin dimanfaatkan kalangan masyarakat luas dari berbagai lapisan untuk berkomunikasi, kemudian lahirlah istilah baru yang sering disebut media sosial.

Media sosial dalam tulisan ini dimaksudkan sebagai bagian dari media online di mana para penggunanya dapat melakukan interaksi secaramudah untukberpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial).

Beragam media sosial yang selama ini banyak digunakan seperti: blog pribadi, Friendster, LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Wiser, Google+, dan diperkirakan akan terus berkembang seiring akselerasi di bidang teknologi. Di antara ragam media sosial maupun jejaring sosial, ternyata paling banyak diminati yaitu Facebook, Myspace, Plurk, dan Twitter, sehingga kalau misalnya media atau jejaring sosial ini tutup maka akan banyak orang yang merasa kehilangan.

Dari paparan tersebut, menggambarkan bahwa media sosial merupakan sarana atau wadah komunikasi antarpengguna media online/internet untuk saling melakukan kontak atau saling berinteraksi/bertukar informasi, semua pengguna dapat bebas berpartisipasi, mulai dari membahas topik-topik masalah yang bersifat umum (general topic) hingga yang bersifat personal.

Mengingat telah disebutkan media sosial adalah milik semua orang, artinya semua orang boleh menggunakannya maka perlu disadari pula bahwa “pergaulan di dunia maya yang tak terbatas” ini ternyata juga mengundang dampak berupa risiko dan bahaya yang perlu diketahui serta dipahami untuk kemudian diantisipasi.

Risiko dan bahaya itu (dalam buku: Panduan Plus Internet Sehat dan Aman, 2012:19-29) disebutkan antara lain:

1.Cyber Bullying, yaitu kekerasan menggunakan media internet dapat berupa pelecehan melalui tulisan, pencemaran nama baik, penghinaan, ancaman, fitnah dan lainnya.

2.Konten Ilegal, yaitu konten yang bertentangan dengan peraturan perundangan seperti perjudian online, prostitusi online, human trafficking (perdagangan manusia) online, pornografi dan lainnya.

3.Phising/Identity Theft, yaitu pencurian identitas, pelakunya berusaha untuk mendapatkan suatu informasi penting (misalnya: informasi kartu kredit, dsb). Biasanya para korban dikendalikan untuk menyerahkaninformasi rahasia yang diinginkan.

4.Pelanggaran Hak Cipta, yaitu hak ekslusif yang dimiliki penciptanya kemudian diambil begitu saja (tanpa izin) dan selanjutnya diperbanyak, apalagi untuk tujuan komersial.

5.Cyber Stalking, yaitu pelecehan melalui internet terhadap seseorang/kelompok orang atau organisasi. Misalnya: tuduhan palsu untuk merusak reputasi korban dengan posting informasi palsu.

Bermedia sosial yang aman dan bermanfaat

Adanya risiko dan bahaya seperti disebutkan di atas, selanjutnya beberapa hal perlu diketahui sebagai langkahantisipatif untuk bermedia sosial yang aman dan bermanfaat. Agar dalam bermedia ini tidak mengundang dampak-dampak negatif di antaranya sebagai berikut:

·Memilih teman perlu dilakukan secara selektif. Artinya jangan asal pilih dalam meng-add friend. Terutama bagi pertemanan baru sebaiknya jangan mudah percaya ketika berinteraksi.

·Data-data yang menyangkut pribadi sebaiknya tidak diobral disana-sini secara sembarangan, berikan data secukupnya yang diperkirakan tidak membawa akibat lebih lanjut. Termasuk password jangan sampai diketahui oleh orang lain yang tidak berhak menggunakannya.

·Sebelum melakukan posting informasi, baik pesan maupun gambar sebaiknya dilakukan editing atau sensor terhadap pada diri sendiri karena setiap penyampaian informasi akan selalu berdampak secara psikologis maupun fisik. Sensor pada diri sendiri ini penting sekali untuk meminimalisir dampak-dampak yang tidak diinginkan di waktu kemudian.

·Hindarkan postingan informasi yang cenderung bersifat sensasi, termasuk yang mengandung unsur cyberbully, termasuk yang berbau SARA, pornografi, penistaan dan sejenisnya.

·Ikut memberikan solusi terhadap setiap persoalan yang sedang dibahas bersama sehingga dalam menggunakan media sosial sekaligus bisa berbagi wawasan atau pengetahuan untuk memenuhi kepentingan bersama.

·Apabila disepakati untuk melakukan pertemuan dengan teman yang baru/akan berkenalan melalui dunia nyata atau kopdar (kopi darat), sebaiknya ajaklah teman dekat anda. Terutama bagi kalangan muda sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadi penipuan maupun tindak negatif yang tidak diinginkan.

·Bermedia sosial atau berinteraksi melalui dunia maya jangan sampai menjadikan “kecanduan” atau adiktif sehingga aktivitas-aktivitas penting lainnya di dunia nyata menjadi terabaikan. Pembagian waktu dalam berinteraksi melalui media sosial perlu dibatasi dan disesuaikan dengan kegiatan lainnya.

Memerhatikan beberapa langkah tersebut, maka bisa diharapkan membawa manfaat yang optimal. Memilah dan memilih informasi termasuk juga dalam memosting informasi semuanya perlu dilakukan secara cermat supaya dapat diminimalisir dampak negatifnya dan dapat mengoptimalkan dampak-dampak postifnya.(waluya).

Referensi:

Akbar, Ali. Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2006.

Panduan Plus Internet Sehat dan Aman, Direktorat Pemberdayaan Informatika - Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian komunikasi dan Informatika RI, Jakarta, 2012.

(Brosur) Manfaat dan Bahaya Internet, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun