Mohon tunggu...
WAHYUDI
WAHYUDI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dua Putra Lombok yang Fantastik

25 Maret 2017   12:41 Diperbarui: 25 Maret 2017   21:00 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi orang yang membanggakan tentu didambakan oleh semua orang, baik dibidang hukum, politik, pendidikan sosial dan ekonomi apalagi sudah berkerja di wilayah yang cakupannya nasional. Lebih dari itu yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana orang berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan Negara. Menjadi orang terkenal tentu tidak cukup, itulah mengapa perlu menjadi berguna berjasa karena orang bisa  terkenal terkenal karna kasus atau kesalahan atau keburukan orang itu.

Sebagai contoh, apa yang dilakukan oleh Hamdan Zoelva yang telah membanggakan masyarakat Bima atas prestasinya di bidang hokum dan politik. Hamdan Zoelva menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi untuk periode 2013-2016.  Hal serupa juga berlaku bagi Fahri Hamzah yang membuat masyarakat Sumbawa bangga atas prestasinya saat ini, Fahri Hamzah  menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sejak tahun 2014.

Tidak mau kalah dengan Hamdan Zoelva dan Fahri Hamzah, dua putra Lombok yakni Buni Yani dan Sirra Prayuna juga  mengikuti jejak Hamdan Zoelva dan Fahri Hamzah sebagai pribadi yang berjasa bagi bangsa dan negara dan membanggakan bagi masyarakat di daerah kelahirannya. Akhir-akhir ini nama Buni Yani banyak menjadi perbincangan di media cetak semua berawal ketika dirinya di laporkan diduga menjadi provokator terkait kasus penistaan agama yang menyeret gubernur non aktif Basuki Tjahaya Purnama (AHOK). Terlepas dari itu, ternyata Buni Yani adalah seorang pengajar atau dosen di Perguruan Tinggi, pria kelahiran Rensing Lombok Timur juga pernah menjadi wartawan di dalam negeri dan luar negeri seperti pengakuannya dalam acara televisi swasta. 

                Putra Lombok lainnya yang banyak menjadi perbincangan adalah Sirra Prayuna hal ini Pria asal Mataram  karna menjadi ketua Tim Kuasa Hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama. Terlpas dari itu, ia adalah seorang advokat dan berkarier di bidang kepengacaraan, dalam wadah Sirra Prayuna & Associate Law Office yang didirikannya pada tahun 1998. Di tengah kesibukannya, Sirra tak pernah lepas dari semangat membangun bangsa. Orientasi ideologinya jelas, yaitu tetap mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Negara  dan Sirra juga politisi serta Sirra terlibat aktif di organisasi kepemudaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan kini menduduki wakil ketua bidang Hukum DPP Partai PDI Perjuangan. Kini namanya  sudah menggema di ranah nasional.

            Sejatinya apapun profesi yang seorang geluti, tentu harus brdampak baik serta mengandung kemanfaatan bagi bangsa ini. Hal serupa akan dilakukan oleh penulis bagaimana menjadi motivasi masyarakat menjadi  orang-orang  hebat seperti Buni Yani dan Sirra Prayuna terlepas dari keberpihakan mereka dalam kasus Ahok.

Menjadi orang yang membanggakan tentu didambakan oleh semua orang, baik dibidang hukum, politik, pendidikan sosial dan ekonomi apalagi sudah berkerja di wilayah yang cakupannya nasional. Lebih dari itu yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana orang berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan Negara. Menjadi orang terkenal tentu tidak cukup, itulah mengapa perlu menjadi berguna berjasa karena orang bisa  terkenal terkenal karna kasus atau kesalahan atau keburukan orang itu.

Sebagai contoh, apa yang dilakukan oleh Hamdan Zoelva yang telah membanggakan masyarakat Bima atas prestasinya di bidang hokum dan politik. Hamdan Zoelva menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi untuk periode 2013-2016.  Hal serupa juga berlaku bagi Fahri Hamzah yang membuat masyarakat Sumbawa bangga atas prestasinya saat ini, Fahri Hamzah  menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sejak tahun 2014.

Tidak mau kalah dengan Hamdan Zoelva dan Fahri Hamzah, dua putra Lombok yakni Buni Yani dan Sirra Prayuna juga  mengikuti jejak Hamdan Zoelva dan Fahri Hamzah sebagai pribadi yang berjasa bagi bangsa dan negara dan membanggakan bagi masyarakat di daerah kelahirannya. Akhir-akhir ini nama Buni Yani banyak menjadi perbincangan di media cetak semua berawal ketika dirinya di laporkan diduga menjadi provokator terkait kasus penistaan agama yang menyeret gubernur non aktif Basuki Tjahaya Purnama (AHOK). Terlepas dari itu, ternyata Buni Yani adalah seorang pengajar atau dosen di Perguruan Tinggi, pria kelahiran Rensing Lombok Timur juga pernah menjadi wartawan di dalam negeri dan luar negeri seperti pengakuannya dalam acara televisi swasta. 

                Putra Lombok lainnya yang banyak menjadi perbincangan adalah Sirra Prayuna hal ini Pria asal Mataram  karna menjadi ketua Tim Kuasa Hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama. Terlpas dari itu, ia adalah seorang advokat dan berkarier di bidang kepengacaraan, dalam wadah Sirra Prayuna & Associate Law Office yang didirikannya pada tahun 1998. Di tengah kesibukannya, Sirra tak pernah lepas dari semangat membangun bangsa. Orientasi ideologinya jelas, yaitu tetap mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Negara  dan Sirra juga politisi serta Sirra terlibat aktif di organisasi kepemudaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan kini menduduki wakil ketua bidang Hukum DPP Partai PDI Perjuangan. Kini namanya  sudah menggema di ranah nasional.

            Sejatinya apapun profesi yang seorang geluti, tentu harus brdampak baik serta mengandung kemanfaatan bagi bangsa ini. Hal serupa akan dilakukan oleh penulis bagaimana menjadi motivasi masyarakat menjadi  orang-orang  hebat seperti Buni Yani dan Sirra Prayuna terlepas dari keberpihakan mereka dalam kasus Ahok.

http://www.suarantb.com/news/2016/11/08/13849/sirra.prayuna.saya.bela.ahok.karena.tugas.partai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun