Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Rindu, Serupa Pesan Kepada Angin

18 September 2017   21:42 Diperbarui: 18 September 2017   21:45 2296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rindu adalah sebuah racikan cinta yang dipadu dengan keterbatasan. rindu menempati ruang dan hanya berupa sebuah uap rasa yang tak tampak. ruang rindu bersembunyi, tak akan tampak jika tak diungkap. sayangnya, seringkali rindu berbentur pada sebuah jeda, yang menyeruak ingin segera tak berjeda.

rindu, rindu itu aku! pesanku pada angin. angin membawanya menuju ke arah yang seharusnya. jangan sampai salah arah, ya. pesanku kembali kepada angin. lalu angin mengangguk tanda mengerti. tetapi ketika angin tiba-tiba berlari, ia lupa menyampaikan pesanku. duh, mengapa begitu? tetapi angin sempat menabrak bukit, kemudian berbalik arah. angin tepat sasaran! rindu tersampaikan. 

*

apakah aku bermimpi? rasanya seperti mimpi! aku merasakan rindu, rindu itu dibawa angin, serupa pesan yang mendayu. dari kamukah, duhai kekasih? katamu.

lalu rindu menempati ruang hatimu. 

hei, rindu itu aku!

Semarang, 18 September 2017.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun