Mohon tunggu...
Askqulnf
Askqulnf Mohon Tunggu... -

—>Pelajar —>Army 💜 “Dream and Reality, I became more indifferent, But also more Desperate.”

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Keharmonisan?

10 Oktober 2018   00:11 Diperbarui: 12 Oktober 2018   02:05 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cipt: Askqlnrf


Suara bising yang memekak telinga

Bercampur dengan tangan panjang penghancur segalanya

Untaian kata, dengan ribuan umpatan

Mana kala menyakiti hati lain


Ketika satu pihak yang tak mau kalah

Pihak lain dengan mencoba untuk mengalah

Mencorengkan kiasan dengan tidak sepantasnya

Lalu, ada apa dengan mereka? 


Jangan pasang topeng kalian

Karena sebab akan terbongkar jua

Cukup perlihatkan dan jalaniseperti skenario yang ada 


Ketika sisi lain berusaha tidak peduli

Namun tak ada alasan untuk hati peduli

Berusaha menghiraukan, tapi tak dihiraukan 

Mencoba bertahan, tapi tak bisa


Air mata meneteskan keringat

Keringat meneteskan darah

Potong kedua sayap yang membebani

Rentangkan tangan dengan saling berpeluk


Ketika tak dirasa bahagiaan

Sang masalah membawa petaka

Lantas, dimana Sang Keharmonisan


Mari memberi nasihat untuk logika

Beri nasihat untuk perasaan

Dan beri nasihat pada amarah

Agar tak meneteskan kerenggangan


Tak ada di dunia ini berakhir sendiri

Tanpa Dia, Kau tak ada

Tanpa Aku, hilanglah Kamu


Jadi, sudah kah anda memiliki waktu luanh untuk keluarga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun