Mohon tunggu...
Vladimir Preximovic
Vladimir Preximovic Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Asli Semarang tapi jarang ada di Semarang. Melanglangbuana menjelajah ke seluruh pelosok nusantara demi mengusahakan rezeki yang halal untuk anak-istri dan keluarga....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

AFF 2010 Adalah Timnas Terbaik?

2 Juni 2012   18:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:28 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam Sepakbola Bangkit!!!

Temen Ane tiba-tiba datang waktu Ane lagi nulis di kanal Kompasiana.

Temen    : "Prex, ngapain sih Lu jadi sering banget nulis soal bola Indonesia di Kompasiana?.  Sepakbola carut marut aja dibela-belain..."

Ane          : "Gue peduli dengan perkembangan sepakbola nasional Cuy.  Bukan seperti mereka yang cuman jadi suporter kumatan, cuman dukung kalo Timnas lagi menang aja."

Temen    : "Oke... oke... Tapi kan sekarang emang bener-bener menyedihkan prestasi bola kita, kalah mulu.  Sampe-sampe lawan Palestina yang dulu kita bantai 4-1 aja kita kalah."

Ane         : "Dulu kan kita menang di kandang sendiri, di lapangan rumput, kondisi keamanan terjamin, didukung penuh suporter kita, dukungan finansial baik.  Tapi sayangnya empat gol yang dicetak Indonesia dihasilkan oleh pemain-pemain yang umurnya di atas 30 tahun, terlalu tua untuk bisa terus bersaing di dunia internasional, terlalu tua untuk bisa dikembangkan kemampuannya lebih jauh lagi".

Temen   : "Ehm... (bergumam sepertinya sedang berpikir atau ragu) Iya juga sih."

Ane         : "Cuy, lu pernah ga tidur di tengah-tengah hutan?.  Gimana rasanya?.  Gue pernah tidur di dalam mobil di tengah hutan karena ponton untuk nyeberang baru bisa jalan jam 3 pagi, ga ada losmen apalagi hotel di situ.  Padahal beberapa hari sebelumnya diberitakan salah satu pekerja di situ mati diseret harimau saat tertidur menjaga alat beratnya.  Sampai pagi Gue ga bisa tidur Cuy.  Kurang lebih mungkin itu yang dirasakan punggawa Timnas saat main di Palestina.  Bisa saja tiba-tiba di tengah lapangan ada granat meledak dan mereka menjadi korban.  Apa lu bisa maen bagus dalam kondisi seperti itu?.  Itu belum soal rumput sintetis yang ga pernah seorang pemain Timnas pun yang merasakan atmosfernya."

Temen    : "Tapi pemain Palestina kan juga merasakan hal yang sama?"

Ane          : "Kalau pemain Palestina mati saat bertanding itu dihormati, dan dianggap telah berjihad.  Lha kalau pemain kita, bukan cap jihad yang didapat, tapi malah diolok-olok oleh kubu sebelah."

Temen    : "Tapi, sebelumnya kita juga kalah lawan Brunei...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun