Mohon tunggu...
Vivi Anhar
Vivi Anhar Mohon Tunggu... -

Work Hard, Play Hard

Selanjutnya

Tutup

Politik

Balada Rinso (Rini Soemarno)

22 Desember 2015   15:28 Diperbarui: 22 Desember 2015   18:20 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah pemberitaan gencar tentang Papa Minta Saham selesai, kini isu reshuffle mulai bermunculan lagi di media dan masyarakat.  Seperti isu-isu sebelumnya, nama Rinso alias Rini Soemarno lah yang paling sering muncul. Menteri BUMN ini sedang kencang-kencang diterpa angina reshuffle. Permintaan Rini agar turun memang sudah terdengar sejak tepat laporan satu tahun BUMN dipegang olehnya. Rini dianggap tidak memberikan efek pembangunan diwilayah kekuasaannya itu, dan dinilai lamban dalam pengembangan semua sector BUMN. Dan juga dinilai rakus dalam meminta anggaran PMN demi kelancaran beberapa projek BUMN yang sedang berjalan. Tidak hanya itu, kasus dugaan korupsi PT Pelindo II juga otomatis membuat reputasinya jelek.

Kini desakan mundurnya Rini bukan hanya terdengar dari pemerintah, tapi para relawan pendukung jokowi juga. Mereka pun tidak segan memberi julukan Rinso kepada Ibu tiga orang anak ini. Ya Rini memang dijadikan sebagai rinso bagi mereka. Hanya dijadikan pembersih, lalu dibuang melalui saluran air menjadi limbah. Setelah rini berhasil sedikit demi sedikit membersihkan lingkungan pemerintah dari orang-orang serakah, contohnya pemecatan yang dia lakukan terhadap 2 orang direksi PT Pos awal tahun ini, dia kini dibuang. Ini juga terjadi padanya saat Megawati membuangnya setelah ditemani sewaktu masa susah menjadi oposisi.

Rini memang dibuang oleh kanjeng mami setelah menolak permintaan kanjeng untuk memperjuangkan Budi Gunawan menjadi Kapolri. Padahal kanjeng percaya Rini memberi jalan untuk BG agar menjadi tameng hukum PDIP, karena Rini termasuk orang yang dekat dengan presiden mulai dari menjadi ketua tim transisi hingga posisi menteri BUMN sekarang. Relawan juga semakin mendapatkan angin dukungan sejak Rizal Ramli masuk menjadi influencer mereka. Yang notabene nya merupakan salah satu orang lama dari partai benteng besutan anak mantan presiden itu. Relawan gerah dengan Rini karena tidak memberikan mereka kesempatan memegang jabatan di eksekutif, malah masih mempercayai orang-orang pada era SBY. Alasan Rini juga sebenarnya masuk akal, ia hanya tidak mau orang-orang macam Kartika Djoemadi, yang tertangkap tangan berbohong mengenai gelar doktornya, memimpin di wilayah eksekutif. Bisa kolaps bisnis Indonesia, katanya.

Catatan lain dari dibuangnya Rini oleh kanjeng, dia juga jadi dibenci seluruh politisi khususnya KMP (Koalisi Merah Putih). Bagaimana tidak dibenci, Rini yang seorang professional, tidak berasal dari partai, memegang hamper seluruh kekayaan Indonesia di tangannya. Ini membuat para politisi gerah, sehingga saling lomba menduduki jabatannya dengan menempuh berbagai cara. Sebagai contohnya kita lihat dana PMN yang diminta oleh Rini untuk membangun sebagian besar infrastruktur. Nilai 40 Triliun  dimata politisi sekarang mungkin terlalu besar untuk digelontorkan begitu saja demi pembangunan BUMN. Padahal nilai ini setengah dari PMN era SBY yang senilai 70 Triliun.

Bukan hanya KMP, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang (lagi-lagi) dikepalai oleh Megawati ini juga merasa terancam dengan keberadaan Rini Soemarno. KIH yang otomatis juga dimotori langsung oleh PDIP ini juga merasa Rini menjadi batu sandungan mereka, karena beberapa kepentingannya sempat dijegal oleh Rini. Proyek-proyek yang sekarang ditender transparan dan agar BUMN tidak lagi menjadi sapi perah politisi juga membuat mereka gerah. Ditambah Rini lebih memilih bekerjasama dengan Cina untuk proyek kereta cepat dibanding dengan Jepang yang direkomendasikan oleh Luhut Binsar. Ya mengapa memilih jepang kalau cina menawarkan penawaran terbaik? Tenor lebih panjang, bunga lebih murah, dan sekaligus mau membantu serap SUN (surat utang Negara).

Kini bukan hanya Rini, isu reshuffle juga menerpa Sudirman Said dan M. Prasetyo. Siapa yang tidak kenal dengan mereka sekarang? Orang-orang dibalik terungkapnya kasus Papa Minta Saham. Apa orang-orang penyelamat bangsa seperti mereka pantas mendapatkan penggusuran seperti ini? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun