Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Orang Rusia Percaya Dukun?

31 Oktober 2017   14:58 Diperbarui: 31 Oktober 2017   15:07 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coba lihat itu... Pengobatan irasional sedang berlangsung. Foto: Dokumen pribadi SZ.

Mungkin banyak orang tak percaya pada judul yang Saya berikan di atas.  Masa sih Negara yang sudah begitu maju dengan teknologi canggih, dengan senjata nuklirnya dan pesawat- pesawat tempur yang sukar dikalahkan lawan-lawanya sampai punya stasiun angkasa, Mir, dan seabreg penemuan-penemuanngannya yang mencengangkan dunia. Seperti tabel rumus kimia yang sampai saat ini tetap digunakan,  percaya yang irasionil?

Belum lagi seperti karya sastra dari penulis-penulis tingkat dunia dan mengabadi,  seperti karya Tolstoy,  Perang dan Damai,  Anna Karinena. Juga pujangga Pushkin yang namanya diabadikan di berbagai tempat di Rusia,  dan yang paling bergengsi adalah nama musium Pushkin,  yang kalau di musim panas para turis akan rela antri puluhan meter, hanya untuk membeli tiket ke musium Pushkin ini. Anda bisa bayangkan ini masuk ke sebuah musium,  bukan nonton pertandingan  sepak bola atau nonton sebuah konser musik tingkat dunia, tapi mereka rela antri.

Nah coba itu,  negara yang demikian majunya di bidang teknologi, masa sih banyak yang masih bertindak irasional,  masih percaya pada hal- hal yang berbau tahayul? Saya pernah tulis hal demikian itu. Seperti melempar koin di depan gerbang Kremlin,  searah dengan Manyes, dengan berdiri di tengah lingkaran dan menghadapinya harus ke luar lingkaran sambil berdoa apa yang dimintanya.

Atau seperti di dalam stasiun Metro Plosad Revolusi, di mana di stasiun tersebut banyak sekali patung orang-orang  yang sedang pegang senjata di kanan kirinya...namun uniknya ada patung seekor anjing diantara patung-patung orang yang sedang pegang senjata, uniknya di mana? Pada moncongnya,  moncong patung anjing tersebut warnanya kuning keemasan, karena memang patung tersebut dibuat dari baja kuningan,  sekujur patung anjing itu kehitaman-hitaman, tapi kenapa moncongnya tetap mengkilap dan kekuningan?

Lihat yang digunakan, proses pengobatan sedang berlangsung. Foto: dokumen pribadi SZ.
Lihat yang digunakan, proses pengobatan sedang berlangsung. Foto: dokumen pribadi SZ.
Jawabannya sangat sederhana, karena moncong patung anjing itu selalu dipegang oleh orang Rusia yang lewat didepanya,  bayangkan sudah berapa juta orang Rusia yang memegang moncong patung anjing tersebut? Pertanyaan berikutnya, mengapa mereka memegang moncong anjing tersebut? Jawabannya juga sederhana, karena anjing tersebut dianggap berjasa di jaman PD II, 1939-1945. Jadi menurut mereka bila memegang moncong patung anjing tersebut bisa membawa berkah atau paling tidak berterima kasih pada anjing, unik bukan?

Itu belum apa- apa,  ada lagi yang lebih irasionil.  Di Taman Alexander yang berada di sisi kiri Kremlin,  ada goa buatan yang di dalamnya berisi lobang-lobang. Nah bila anda berhasil memasukan jari- jari tangan Anda ke dalamnya,  Anda akan mendapatkan semacam berkah atau sesuatu yang tak terduga,  aneh bukan? Coba apa hubungannya lobang buatan dengan jari- jari tangan?  Di sini irasionilnya.

Baik, itu kisah lama yang terus berulang,  dan akan terus berulang,  karena tiga contoh di atas tetap ada sampai saat tulisan ini dibuat. Bagi Anda yang ke Moskow akan menemukan hal tersebut. Jadi Anda bisa membuktikan apakah itu cerita omong kosong atau hoax,  Anda bisa membuktikannya sendiri di ketiga tempat tersebut. Baik,  lokasinya saya ulangi: pertama di stasiun Metro Plosad Revolusi, ke dua di pintu gerbang Kremlin yang dekat Manyes dan yang ketiga di Taman Alexander yang searah dengan " api abadi" di samping tembok Kremlin atau dekat pintu keluar masuknya Presiden Putin ke istana Kremlin.

Itu cerita irasionil yang tetap ada di sekitar Kremlin, cerita irasionil yang ada di pusat ibu kota negara terbesar didunia,  Moskow. Nah sekarang kita bergeser sedikit ke Taman Hermitage Garden,  Taman dimana Festival Indonesia I ( 2016) dan Festival Indonesia II ( 2017) diadakan.  Kita sebut saja FI16 dan FI17. Sebagian cerita tentang FI16 dan FI17 juga sudah pernah saya tulis di ruang ini dengan berbagai judul.

Kali ini bukan tentang FInya,  tapi kisah irasionil yang dilakukan  oleh banyak orang Rusia,  tentu saja tidak semua, yang di dalam acara FI tersebut. Karena ini memang sifatnya festival,  jadi begitu banyak kegiatan di dalamnya.  Boothnya saja tidak kurang dari 70an,  bisa Anda bayangkan begitu beragam kegiatan  yang berada didalamnya dan hal itu tersebar dari puluhan provinsi,  kabupaten dan kota yang menyebar di seluruh isi Taman Hermitage Garden. Dan itu luar biasa,  seluruh seni budaya daerah asal provinsi,  kabupaten dan kota ditampilkan,  maka tidak heran FI17 yang diselenggarakan selama tiga hari,  4-6 Agustus 2017 dikunjungi tidak kurang dari 96.000 orang,  fantastis!  Jangan lupa ini penampilan  budaya Indonesia di luar negeri,  bukan di dalam negeri.

Kembali ke irasionalnya orang Rusia. Di salah satu sudut di Taman Hermitag. e Garden tersebut ada sebuah lapak unik, karena lapak ini tidak menjual apapun,  tapi tersedia perkakas terbuat dari kuningan,  alat semacam alu kecil untuk menumbuk ramuan obat-obat tradisional,  yang biasanya dari bahan-bahan herbal,  seperti akar-akaran atau rumput- rumputan. Nah alat seperti itu ternyata bukan digunakan untuk menumbuk ramuan obat,  tapi justru untuk mengobati orang. Caranya?  Ini dia uniknya dan tidak irasionilnya.

Karena penasaran saya ikut mencobanya,  bukan untuk berobat,  tapi mencoba efek yang ditimbulkan oleh alat tersebut. Dan ternyata di luar dugaan,  benda kecil tersebut,  sebesar kepala orang dewasa,  bila kita gesekan di sisi pinggirnya yang seperti mangkok tersebut,  akan terdengar suara yang mengggema... Dengan ritme yang sukar ditirukan... Yang kalau diperdengarkan berlama-lama akan menyebabkan kepala bisa pusing,  aneh bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun