Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kota Moskow, Surga bagi Pejalan Kaki

24 Agustus 2017   19:02 Diperbarui: 25 Agustus 2017   10:01 3816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santai duduk di kursi panjang saat istirahat makan siang, di pinggir jalan Foto: Syaripudin Zuhri

Surga bagi pejalan kaki. Apapula ini? Mungkin Anda bertanya- tanya, mengapa sampai pejalan kaki begitu dimanjakan oleh negara Rusia? Di Rusia rata-rata mempunyai jalan yang begitu lebar, bisa sampai 10-12 jalur kiri kanan, bisa Anda bayangkan lebarnya, yang konon memang jalan raya di Moskow disiapkan untuk menghadapi perang dengan AS di masa Perang Dingin dulu. Di era Uni Soviet, ketika perang terjadi, diharapkan pesawat tempur bisa mendarat di jalan tersebut, luar biasa bukan?

Apa lagi jalur lingkar di Moskow yang disebut Golden Ring, karena asetnya begitu mudah, dan menjadi titik sentral bagi warga di Moskow. Apapun kendaraan Anda, bila Anda tersesat, Anda cukup putar arah ke titik Golden Ring. Jalan ini nyaris melingkar, benar-benar seperti cincin raksasa, yang kalau Anda naik bus kota di jalur ini, dan Anda tertidur di dalamnya, misalnya, jangan khawatir, Anda akan kembali ke tempat semula tanpa ada yang ganggu. Enak bukan?

Itu bagi penumpang di bus kota. Bagi pejalan kaki, kini semakin dimanjakan. Dulunya untuk penjalan kaki sudah nyaman, tidak takut diserempet mobil atau motor, bila Anda seandainya menyebrang sambil merempun, Anda tetap akan selamat, karena mobil akan berhenti ketika ada orang yang menyeberang, padahal di Rusia orang menyeberang seperti tak menengok kiri atau kanan, terutama di zebra cross.

Jika Anda kelelahan berjalan, Andapun bisa tidur dengan nyaman tanpa ada yang ganggu. Foto: Syaripudin Zuhri.
Jika Anda kelelahan berjalan, Andapun bisa tidur dengan nyaman tanpa ada yang ganggu. Foto: Syaripudin Zuhri.
Kata orang Betawi, orang Rusia nyebrangnya jutrun aja, tak peduli mobil yang lalu lalang. Mungkin kalau hal tersebut terjadi di Indonesia supir akan teriak mendapatkan orang nyebrang seperti itu. "Hai matamu di mana?" Atau dengan teriakan lain yang berbunyi, "Mau mati ya, nyebrang seenaknya!" dengan nada tinggi. Bahkan mungkin Anda akan mendengar teriakan seperti ini, "Memangnya ini jalan punya nenek moyang lu, nyebrang semaunya!" Bisa-bisa sopir sambil membanting pintu mobil, saking jengkelnya melihat orang nyebrang seperti maunya dewek.

Umpatan- umpatan seperti itu tidak akan Anda jumpai di Rusia. Makanya saya bilang di Rusia pejalan kaki itu surga, tapi bukan lantas tidak ada kecelakaan atau tabrakan. Tabrakan tetap ada, karena berbagai faktor penyebab terjadi tabrakan tersebut, seperti supir yang ngantuk, lalai atau mabuk. Bisa juga karena faktor lainnya. Namun untuk pejalan kaki kini ditambah lagi fasilitasnya, selain memang sudah disediakan jalan khusus bagi pejalan kaki, sekarang untuk pejala kaki disediakan taman-taman dengan pohon-pohon yang rindang. Di musim panas, juga disediakan kursi-kursi panjang di jalanan.

Sehingga ketika pejalan kaki kelelahan, bisa duduk di kursi panjang tersebut, bahkan bisa tidur sekalian, sekali lagi, tanpa orang-orang yang mengganggunya. Benar-benar tenang dan nyaman, apa lagi bertiup angin semilir...duh seperti taman atau jalan itu terasa seperti milik nenek moyang sendiri, bener terasa miliki jalan sendiri, luar biasa. Ini ada apa sih, jalan- jalan sudah bagus, kok dirombak lagi agar lebih bagus dan nyaman.

Oh... ternyata usut punya usut, rupanya Rusia sedang berbenah menghadapi Piala Dunia 2018, tahun depan, maklum Rusia terpilih menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola dunia empat tahunan, yang kebetulan Ibu Kota Rusia juga akan berulang tahun ke-870. Klop sudah. Dalam skala nasional negara mereka menjadi tuan rumah piala dunia. Dalam skala lokal, Moskow akan ulang tahun bulan September mendatang. Jadi bila Anda ke Moskow tahun ini, akan Anda jumpai kemacetan di mana-mana, sekaligus menemukan jalan-jalan yang sudah lebih bagus, nyaman dan Indah, karena sudah selesai direnovasi. Orang Rusia menyebutnya sudah diremon. Seperti nama orang, Remon.

Di musium pesawat jalan kaki lebih nyaman lagi, mobil tak boleh lewat. Foto: dokumen pribadi.
Di musium pesawat jalan kaki lebih nyaman lagi, mobil tak boleh lewat. Foto: dokumen pribadi.
Karena begitu nyaman, apa lagi seperti musim panas sekarang ini, banyak orang yang pergi ke kantor dengan berjalan kaki atau menggunakan otoped dan yang sejenisnya. Bahkan dengan peraturan yang ditaati bersama, di mana bila ada mobil yang parkir sembarangan akan diderek langsung, ga ada kompromi. Hasilnya? Di sepanjang jalan Novokuznetskaya, yang kebetulan KBRI Moskow ada di jalan tersebut, setiap harinya sekarang ini seperti hari libur di Indonesia, lengang... Bahkan boleh dibilang sepi, padahal itu hari kerja, apa lagi di hari libur, persis kota mati, padahal jarak ke Kremlin dari jalan ini hanya kurang lebih sepuluh menit saja. Makanya kadang-kadang saya bilang ke istri yang duduk di sebelah, " Kapan ya Jakarta seperti ini, tanpa kemacetan di hari kerja?" Mimpi boleh kan.

Jadi sebenarnya, kota yang bagaimanapun super macetnya, bisa diatasi bila ada kemauan dan hukum yang diteggakan, sehingga siapapun yang melanggar akan kena sanksi dan sanksinya bukan hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Nah yang dilakukan Rusia sekarang ini, seperti itu. Hukum ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga ketika mobil bandel, cukup nomor polisinya dicatat atau difoto oleh petugas, ketika pemilik membatah, sudah ada bukti konkrit berupa foto pelanggaran di jalan apa, jam berapa, semua terlihat nyata dan jelas, karena ada fotonya, dan pemilik tak berkutik, alias "mati kutu".

Cara yang lainnya di Rusia untuk mengatasi kemacetan dengan terus saja membangun jalur kereta api bawah tanah untuk angkutan umum atau massal, yang jangkauanya sampai di perbatasan Kota Moskow dan sekitarnya. Sekarang tercata tak kurang dari 206 stasiun kereta api bawah tanah (metro) dan kereta api di atas tanah, dengan penumpang rata-rata setiap harinya sekarang menjadi 9 juta orang! Catat itu, 9 juta orang ada di bawah tanah setiap harinya ketika pergi atau pulang kantor.

Jadi orang yang di bawah tanah itu sekarang hampir setara dengan penduduk Jakarta di malam hari, luar biasa!

Di taman seperti ini lebih nyaman lagi pejalan kaki, selain mobil dilarang masuk, Anda bebas melakukan aktifitas apa saja. Foto: Syaripudin Zuhri.
Di taman seperti ini lebih nyaman lagi pejalan kaki, selain mobil dilarang masuk, Anda bebas melakukan aktifitas apa saja. Foto: Syaripudin Zuhri.
Cara yang lainnya adalah membuat taman-taman, di perempatan atau di pertigaan jalan. Jadi yang tadinya para sopir yang bandel nekat menerobos ke tengah-tengah jalan, tak bisa lagi, mereka terpaksa mengikuti arus yang tersedia, dan bila nekat juga menerabas barisan, akan berhadapan dengan trotoar yang dibuat setengah melingkar atau berbentuk segitiga dan lain sebagainya. Nah dengan cara itupula gaya koboy para supir dapat diatasi, sekali lagi hanya dengan membuat trotoar baru. Jalan seperti ini bisa Anda lihat di depan kantor Departemen Dalam negerinya Rusia, yang tidak jauh dari Stasiun Metro Oktober. Juga di depan Stasiun Metro Dobrininskaya, sebagai contoh saja. Karena di perempatan atau perdelapanan, coba itu ada jalan sampai dua kali perempatan, ini adanya dekat Pasar Danilovsky, juga dibuat trotoar baru.

Jadi bila Anda ke Moskow tahun depan, yakni 2018, di musim panas yang bertepatan dengan acara Piala Dunia, Anda akan dibuat berdecak kagum. Yang sehari-hari saja melihatnya kagum, apa lagi yang baru datang atau baru melihat Moskow pertama kali, bisa tak henti-hentinya berdecak kagum. Anda mau bukti lagi? Sekadar contoh saja, jalan sudah bagus, trotoar masih bagus, ga ada lubang-lubang, tapi dibongkar ulang, apa ora hebat? Yang saya heran itu dananya ada aja, seperti ga ada habis-habisnya, padahal di taman-taman sekarang itu semua masuk serba gratis, tis, tak bayar serubel pun! Padahal kalau ditarik bayaran pun mereka mau bayar, apa ga hebat itu? Kapan ya Jakarta seperti Moskow? Kapan ya taman-taman seperti TMII, Ancol dan sebagainya masuk gratis?

Begitu juga jalan tol, di Moskow gratis tis. Di kita, di dalam Kota Jakarta saja jalan tol bayar, dan repotnya lagi tiap tahun bayarnya lebih mahal alias naik tiap tahunnya, bukan malah digratisin setelah sekian tahun rakyat bayar. Herannya rakyat monggo aja, diam aja. Loh kok jadi ngomporin, bukan begitu, maksudnya sih agar kesejateraan rakyat segera terasa, masa apa- apa bayar, apa-apa bayar, kapan rakyat mendapat gratisan dan berjalan kaki di jalan-jalan raya besar, terasa aman, nyaman dan bahkan bisa tidur di kursi panjang, di pinggir jalan, menghilangkan penat, asik bukan. Ya mimpi lagi saya.

Moskow, 24 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun