Mohon tunggu...
Vidia Hamenda
Vidia Hamenda Mohon Tunggu... Ahli Gizi - pegawai

suka nulis dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bersama Meneguhkan Komitmen Menjaga NKRI

18 Agustus 2017   16:10 Diperbarui: 18 Agustus 2017   16:13 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merajut Kebhinekaan - http://sampit.prokal.co

Ada yang menarik pada perayaan kemerdekaan ke 72 kemarin. Hampir semuanya menjadi pusat perhatian. Di istana negara, pakaian adat dari berbagai daerah meramaikan upacara 17 Agustus di istana negara. Sebuah pemandangan yang jarang terjadi pada periode sebelumnya. Dari presiden dan wakil presiden, menteri, politisi, hingga tamu undangan banyak yang menggunakan pakaian adat. Keberagaman itu begitu indah ketika menjadi satu. Itulah Indonesia. Apalagi, semua orang meneguhkan dirinya adalah NKRI. Dirinya adalah Indonesia.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Umar Patek. Terpidana 20 tahun kasus bom Bali ini, terlihat begitu senang setelah kembali dipercaya sebagai pengibar bendara. Menjadi pengibar bendera ini, merupakan kali keempat menjadi tim pengibar bendera di Lapas Klas 1 Surabaya, di Sidoarjo, Jawa Timur. Menjadi pengibar bendera merupakan bukti, bahwa dirinya telah berubah dan meninggalkan jala teror. Bahkan, Umar juga mengajak kepada semua pihak untuk terus menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, dan terus merawat kebhinekaannya.

"Karena ini adalah makna atau esensi dari kemerdekaan yaitu sebuah anugerah yang Allah berikan kepada kita. Maka sebagai bentuk rasa syukur kita diberikan kemerdekaan, maka kita harus menjaga dan merawat negeri ini dengan sebaik-baiknya dengan segala macam kebhinekaannya," kata umar di depan media. Mantan koordinator lapangan dalam peledakan bom Bali ini juga meminta, agar pihak-pihak yang masih melakukan teror, untuk kembali ke NKRI. Karena Indonesia butuh generasi penerus yang bisa menjaga negaranya. Bukan generasi penerus yang hanya bisa merusak negaranya.

Sementara itu, dari kampung Amrozi, di Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur, para mantan kombatan dan napit terorisme juga menggelar upacara 17 Agustus. Dengan dipimpin langsung oleh Kapolres Lamongan, AKBP Juda Nusa Putra, masyarakat dan para kombatan bersama memperingati hari kemerdekaan. Para pengibar bendera adalah Zulia Mahendra, anak mantan teroris Amrozi, Saiful Arif mantan teroris kasus Poso, dan Khaerul Mustain, anak sulung dari terpidana bom Bali 1, Nor Minda. "Ini wujud untuk menyatakan pada masyarakat bahwa mereka sudah NKRI, sudah cinta tanah air. Luar biasa, sangat saya apresiasi," ujar Kapolres Lamongan AKBP Juda Nusa Putra.

Tidak hanya itu, Ali Fauzi Manzi, adik Amrozi, juga turut berpartisipasi membacakan naskah proklamasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ikrar yang telah dibacakan, pada saat peresmian Lingkar Perdamaian, sebuah yayasan yang didirikan untuk menampung para mantan kombatan dan napi terorisme. Zulia Mahendra, anak Amrozi juga berpesan agar masyarakat tidak perlu berbuat tindak kekerasan. Karena Indonesia ini butuh orang-orang yang bisa merangkul perbedaan.

Tidak hanya itu, dari Deli Serdang Sumatera Utara, perayaan hari kemerdekaan juga diramaikan oleh anak-anak para mantan napi terorisme. Anak-anak ini merupakan santri di Pondok pesantren Al Hidayah yang diasuh oleh Khairul Ghazali, mantan napi terorisme. Anak mantan napi teroris ini terlihat antusias dalam melaksanakan upacara bendera. Upacara ini terlihat  berbeda, karena semua masyarakat sekitar juga ikut berkontribusi. Menurut Khairul Ghazali, karena ajaran Islam adalah perdamaian antara sesama, sudah semestinya pesan perdamaian juga harus dilakukan oleh siapa saja. Dengan menjaga perdamaian, secara tidak langsung kita telah meneguhkan komitmen untuk menjaga NKRI dari berbagai ancaman.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun