Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Geliat Semangat Pedagang Pasar Tradisional

10 Maret 2020   09:05 Diperbarui: 10 Maret 2020   11:07 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pasar Ajibarang Banyumas | Dok. Pribadi

Pasar tradisional masih menjadi tempat tujuan para konsumen untuk mencari kebutuhan sehari-hari. Apalagi jaman sekarang kebanyakan pasar tradisional sudah disulap penataan tempatnya sehingga lebih luas, bersih dan nyaman. Walau masih banyak pedagang yang tidak bisa membeli kios didalam akhirnya berjualan dijalan sepanjang pasar ataupun ditrotoar.

Bila cuaca tengah bersahabat maka terlihat semua pedagang sumringah ceria dan segar seperti dagangan yang disandingkannya. Mereka tetap sabar menanti pembeli karena percaya rejeki sudah diatur sehingga walau berjualan barang yang sama tapi sudah punya pelanggan sendiri-sendiri. 

Namun saat pagi sudah berteman gerimis dan mendung menggelayut tak juga pergi, suasana hati pedagang terlihat dari wajahnya yang gelisah dan diam. Mereka tetap menata dagangannya karena memang sudah disiapkan sehari sebelumnya, mereka masih tetap semangat walau rejekinya mungkin tidak sebanyak perolehan hati sebelumnya.

Orang banyak memilih belanja dipasar tradisional karena memang harganya lebih murah dan barangnya juga segar baru diambil dari para petani ataupun juragan yang datang kepasar dengan partai besar. Itu untuk kebutuhan sehari-hati semacam sayur mayur dan lainnya. Dipasar ini juga hampir semua kebutuhan tersedia, dati sandang pangan papan ada semua tinggal pilih sesuai kehendak hati dan kecocokan harga.

Apalagi bagi masyarakat yang tinggal jauh dari perkotaan, pasti mereka juga jarang belanja kebutuhan hidup di swalayan ataupun toko-toko besar. Harganyapun sudah pasti jauh berbeda, lebih mahal dan ongkos perjalanan juga lebih banyak. Belum lagi bila lapar mata melihat banyak ragam yang tersedia dikota, dengan harga tidak murah harus menguras kocek untuk membelanjakan.

Bersyukur sampai saat ini geliat semangat para pedagang dipasar tradisional masih terpupuk baik, sehingga membantu para petani disekitar dan tentunya menguntungkan banyak pihak tidak hanya masyarakat tapi juga dinas pemerintahan. Dengan hidupnya pasar tradisional juga meningkatkan pendapatan daerah, menyemarakkan kehidupan yang ada disekitar dan meningkatkan perekonomian rakyat.

Pasar tradisional adalah warisan budaya yang harus dipertahankan oleh banyak pihak. Pemerintah daerah harus bisa mengelola tempat tersebut dengan baik agar nyaman bagi pedagang dan pembeli. Pedagang juga harus bisa menjual dagangannya dengan harga wajar dan ramah lingkungan, menjaga kebersihan dan ramah pada pembeli. 

Bagi masyarakat juga harus lebih menyadari untuk berbelanja mengutamakan dipasar tradisional daripada supermarket, sehingga bisa membantu sesama untuk mendapatkan rejekinya. Tentu saja semua pihak punya andil dalam pelestarian pasar tradisional dan semua mendapat keuntungan sesuai porsinya masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun