Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bulutangkis Bikin Bangga Jadi Orang Indonesia

21 Januari 2020   12:47 Diperbarui: 21 Januari 2020   15:46 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis Bikin Bangga Jadi Orang Indonesia


Oleh : Varhan Abdul Aziz
Alumni Magister Ketahanan Nasional Universitas Indonesia

Indonesia menang 3 Kelas di Final Indonesia Master 2020. Kado Indah di awal tahun yang membuat Orang Indonesia optimis menjalani setahun kedepan. Masa iya? Iya. Coba ingat masa lalu kita, orang rantau yang dulu tinggal di kampung. Kalau Final Bulutangkis Indonesia, semua ditinggalkan. Nonton bareng di rumah tetangga, atau balai warga, satu tv bejibun rame2.

Saat menang, rasanya semua susah hilang, lupa hutang, lupa masalah hidup, lupa besok ada pr sekolah. Yang ada hanya kebahagiaan. Yang menang mereka atletnya, kok yang bangga kita 250juta rakyat lainya? Iya karena Badminton sudah jadi bagian dari darah daging kita, tumpah darah Tanah Air Indonesia.

Kita boleh bermimpi dan optimis Indonesia akan masuk World Cup, cinta Sepakbola dan Olahraga lainya. Wajib. Tapi ingat, Bulutangkis adalah kita. Kita lejend di sini. Pertama kali Olahraga Indonesia dapat Emas di Olimpiade, ya Bulutangkis, Barcelona 92, Susi Susanti. Setelahnya, terus jadi tradisi 7 Olimpiade berturut2 emas.

Percaya atau tidak. Olahraga Bulutangkis telah merajut satu Indonesia. Yang dulu 01 - 02, nyambung jadi satu Indonesia. Yang beda partai politik, nyatu bela atlet Indonesia, Viking Persib bisa damai kalo urusan Bulutangkis Indonesia, bahkan Abu Janda dan Ahmad dhani kayaknya bisa ngopi bareng kalo urusan dukung Bulutangkis Indonesia. Aku dan kamu yang cintanya lama kandas juga bisa jadi satu karena Bulutangkis Indonesia (Prikitiew).

Kita pernah merasakan era superioritas Bulutangkis pasca Barcelona 1992. Euforia semangat Kebesaran Bulutangkis Indonesia seperti kesurupan. Ingin tunjukan hegemoni kita dimata dunia. Rakyat jelata juga enak nontonya. Sambil makan pisang goreng, nyantai ngopi, rebahan lihat tv. Yang nonton kalem ga stres, karena sudah yakin jagoan kita menang. Hampir semua final kita selalu menang, bahagia banget jadi penonton masa itu. Tenang, yakin menang, tanpa ketegangan.

Tapi kita juga pernah jadi saksi menurunya kualitas Bulutangkis kita. Sedih menunggu final, hanya untuk kalah kejuaraan.Pasca Taufik Hidayat menurun, sony dwi kuncoro hilang, hendrawan pensiun, susi susanti tdk lagi main, beruntung masih ada markis kido ahsan yang bisa diandalkan.

2020 ini, penantian panjang kita terbayarkan. Proses panjang perbaikan, regenerasi pengkaderan oleh kepengurusan PBSI dibawah Komando Jenderal Purn Wiranto berbuah hasil. Sejak 2016 beragam perbaikan konkrit dilakukan, hingga prestasi di torehkan. 2019 pun memuaskan, semua gelar Bergengsi BWF di sapu bersih!!! Tercatat 19 Gelar BWF World Tour, 7 Gelar BWF World Super, 1 Mendali Emas Kejuaraan dunia dan 3 Mendali Emas Seagames.Bravo!!!

Indonesia Terakhir sapu bersih mendali 2001 pada Indonesia Open. Walau tidak sapu bersih Indonesia Master 2020. Juara di 3 dari 5 Sektor bukanlah prestasi sembarangan! Ada effort dan kerja keras dari orang - orang dibalik layar yang tidak ikut menerima tenar, mereka yang berusaha maksimal mengurus PBSI dengan lebih baik.

Bila dibanding 10 - 15 tahun lalu, dimana kutub Bulutangkis Dunia hanya Indonesia dan Cina,dibawah itu urutan ke 3 Denmark, itupun jauh posisinya, hari ini Bulutangkis sudah menjadi taji dari banyak negara. Jepang, Korsel, India, Spanyol, Thailand, mereka punya andalan di kategorinya masing2. Diantara serbuan kemajuan bulutangkis negara lain, hebatnya Indonesia berhasil bangkit dari keterpurukan dan menunjukan kita bangkit Dominan!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun