Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | 00

30 Juni 2019   20:02 Diperbarui: 30 Juni 2019   20:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin membawaku berlayar dalam lautan sanubari
Menjaga arah di dekapmu kasih
rembulan meliuk - liuk cerminan didera ombak
Tetaplah sembunyi di dalam sunyi

Bayangan pancaran ilham
Bertepuklah angan bersama angan
Sorak sorei camar mendaulat malam
Menanti di samudra rasa

Bisik bunyi tanpa maksud
Menggengam ingin tak pernah sampai
Menelusuri roh kata meresap sukma
Tetaplah sembunyi di dalam sunyi

Dentang alam memanggil cahaya
Cahaya masuk ke lembah malam
Melepaskan ruh di tengah padang
Berlarian mendekati sinarnya

Menjelmalah rupa khayalnya
Putih menghampa luas terbebas
apa yang ada?
Adanya mengikat waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun